Sabtu, 07 Desember 2013

HVAC

HVAC adalah sebuah singkatan yang kepanjangannya dalam bahasa inggris adalah: Heating, Ventilating, Air Conditioning, dimana:
  • Heating : proses pengaturan udara untuk menciptakan udara panas.
  • Ventilating : Proses pertukaran udara.
    • Paksa (Forced) : ventilasi udara dengan bantuan alat mekanis, seperti: Supply fan, exhaust fan.
    • Alami (natural) : ventilasi yang terjadi secara alami tanpa bantuan alat mekanis, seperti: pertukaran udara melalui jendela / pintu.
    • Campuran : ventilasi gabungan antara paksa dan alami.
  • Air Conditioning : Pengkondisian udara.
Ketiga fungsi diatas saling berhubungan, karena menentukan suhu dan kelembaban udara dalam suatu ruangan. Dalam rancangan suatu gedung modern rancangan, instalasi, control dari fungsi ini dijadikan dalam suatu system tunggal, yaitu “HVAC”. Instrument-instrumen dari HVAC diantaranya adalah:

a.    Chiller
Chiller adalah mesin refrigrasi yang berfungsi untuk menghilangkan panas cairan pada sisi evaporatornya, yang selanjutnya akan didistribusikan pada mesin penukar kalor FCU/AHU.

b.    FCU/AHU
•    Fan Coil Unit (FCU):
FCU adalah perangkat sederhana yang terdiri dari kumparan (Coil) dan kipas. FCU digunakan untuk mengontrol suhu dalam ruangan yang dikendalikan oleh on/off switch atau thermostat. Karena kesederhanaannya FCU lebih ekonomis daripada AHU.
•    Air Handling Unit (AHU):
AHU adalah alat yang digunakan untuk pengkondisian dan sirkulasi udarasebagai bagian dari system HVAC. AHU biasanya berupa kotak besar yang terbuat dari logam yang berisi blower, elemen pemanas atau pendingin, filter, peredam suara.

c.    Cooling tower
Cooling tower  merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Cooling tower menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.

Cara kerja lemari es (kulkas)

 
 

 

 Lemari es atau yang lebih dikenal dengan Kulkas adalah alat rumah tangga yang umum digunakan. Lemari es ini berfungsi untuk mendinginkan atau menjaga kondisi makanan dan minuman agar lebih tahan lama.

Komponen utama dari lemari es adalah kompresor, kondensor, katup ekpansi,evaporator dan refrigerant. Lemari es bekerja dengan cara mensirkulasikan refrigerant. Biasanya kondensor terletak dibelakan kulkas dan bersentuhan dengan udara luar, sedangkan evaporator terletak di dalam yang akan berfungsi untuk mendinginkan isi kulkas.

Sebelum mempelajari cara kerja lemari es ini lebih baik kita kenali bagian-bagian nya

  • Insulation (isolator) merupakan alat untuk menahan panas agar tidak masuk ke dalam kulkas dan menjaga hawa dingin didalam kulkas tidak keluar
  • Temperature control berfungsi untuk mengatur berapa derajat kedinginan yang kita mau
  • Evaporator fan yaitu kipas yang diletakan di dekat evaporator bertujuan untuk mensirkulasikan udara dingin
  • Evaporator coils terletak didalam kulkas, yaitu alat yang digunakan untuk merubah freon cair menjadi uap dengan cara menyerap panas disekelilingnya (mendinginkan kulkas)
  • Compressor alat yang digunakan untuk memompakan freon
  • Condensor coils berfungsi untuk merubah uap menjadi cairan dengan cara membuang panas, bagian ini terletak diluar kulkas
  • Defrost heater berfungsi untuk menghancurkan salju yang ada dalam kulkas, alat ini memanfaatkan kondensor koil.
  • Leveling feet berguna untuk menyetel kedataran kulkas

Cara kerja lemari es dapat dilihat dari diagram siklus termodinamika (gambar2) berikut ini.

Refrigerant, misalnya freon masuk ke kompresor melalui pipa tembaga dalam bentuk uap. Dalam kompresor freon di tekan sehingga keluar sudah berbentuk uap super panas (vapour super heated) dan bertekanan tinggi. Uap bertekanan ini masuk ke kondensor dan mengkondensasi uap mencadi cairan.

Cairan freon yang bertekanan tinggi ini masuk ke katup ekpansi sehingga tekanan turun dengan drastis sehingga terjadi flash evaporation seterusnya masuk ke evaporator untuk dirubah lagi menjadi uap. Untuk merubah nya menjadi uap evaporator menyerap panas disekelilingnya, karena evaporator diletakan didalam kulkas maka kulkas pun menjadi dingin.

Untuk garis besar nya berikut urutan kerjanya. Freon masuk kompresor dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur rendah, keluar dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi kemudian masuk ke kondensor. Dari kondensor dalam bentuk cairan (temperatur dan tekanan tinggi) ke katup ekspansi tekanan turun (bentuk uap dan cairan) masuk ke evaporator. Dari evaporator keluar dalam bentuk uap dan masuk lagi kekompresor. Siklus ini terus berulang.
 
Sumber : http://www.geschool.net/delfiralisaviani/blog/post/cara-kerja-lemari-es-kulkas
Cara mengisi Freon pada Kulkas

mengisi freon pada kulkas berbeda dengan cara mengisi freon pada Air conditioner/AC. Pengisian freon pada kulkas perlu ketelitian karena pada kulkas terdapat pipa kapiler yang ukurannya lebih kecil di bandingkan pipa kapiler pada AC. karena apabila salah dalam pengisian freon pada kulkas dapat mengakibatkan kebuntuan dan alhasil kulkas akan kur...ang dingin dan benda yang dimasukan ke evaporator tidak dapat membeku. Untuk melakukan cara pengisian freon pada kulkas sesuai prosedur adalah sebagai berikut dan alat-alat yang diperlukan adalah:

1. Freon kulkas R134a 2. Tang Ampere 3. Mesin vakum (apabila tidak mempunyai mesin vakum, dapat memvakum melalui pipa strainer/saringan) 4. Manifold gauge 5. Mesin Las Tabung Hi-Cook 6. Pentin (untuk mengisi Freon)

Cara Pengisian Freon:
1. Las pentil pada pipa yang terdapat di kompresor, biasanya ditandai dengan pipa pendek yang tidak terhubung kesistem kulkas.
2. Setelah Pentil terpasang ,pasang selang manifold warna biru pada pentil pengisian freon dan selang warna kuning pada tabung freon R134a.
3. dalam pengisian Freon kompresor harus dalam keadaan hidup dan tekanan harus di bawah 0 s/d -30psi yang sebelumnya telah divakum terlebih dahulu, kalau tidak kulkas tidak akan dingin.
4. Setelah selang semua terpasang selain selang warna merah, buka keran pada tabung freon hingga penuh.
5. kemudian pasang tang ampere pada salah satu kabel yang menuju overload kompresor dan biasanya angka menunjukan dibawah arus yang terdapat pada body kompresor, misanya pada 0,70A sebelum di isi freon sekitar 0,4A.
6. buka keran manifold warna biru secara perlahan-lahan jangan sampai melebihi 10psi. saat sambil mengisi freon sambil dirasa dengan telapak tangan pada bagian body kulkas, apakah terasa hangat? kalau terasa hangan berarti freon telah berjalan pada sistem kulkas tetapi bila terlalu panas STOP pengisian dan periksa Arus yang terdapat pada tang Ampere.
7. Setelah angka sudah menunjukan 10psi dan pada tang ampere sudah menunjukan angka yang sesuai pada Spesifikasi pada body kulkas misal 0,7A berarti freon telah selesai di isi dan tutup keran pada manifold, dan bila tekanan sudah maksimal yaitu 10psi tapi angka pada tang ampere menunjukan lebih dari yang tercatat pada body kulkas berarti kompresor kurang baik atau cek tegangan pada listrik apakah 220V, kalau kurang biasanya ampere akan naik.
8. Setelah freon telah terisi ke dalam kompresor matikan kulkas guna mengetahui lancar tidaknya sirkulasi freon berjalan, bila kulkas telah dimatikan menunjukan angka 45s/d100psi berarti sirkulasi freon pada kulkas normal dan berjalan lancar.
9. Setelah mengetahui sirkulasi freon berjalan lancar, hidupkan kembali kulkas tetapi setelah 5s/d10menit saat kulkas di matikan. ini aturan pabrik pembuatan kompresor.
10. Bila pada evaporator telah terasa dingin, jepit pipa pada pentil dan potong kemudian dilas sampai Freon tidak keluar lagi atau bocor. di sarankan menjepit pakai penjepit khusus pipa tembaga, jangan menggunakan tang biasa kadang bisa terjadi kebocoran pada pipa yang di jepit alhasil freon akan terbuang.
11. setelah pipa dilas dan manifold tidak terhubung lagi ke sistem kulkas, guna mengetahui berkurang tidaknya Freon dapat di lihat dari tang ampere. biasanya kalau freon berkurang angka pada tang ampere juga ikut berkurang biasanya masih ada kebocoran.kalau freon berkurang harus di isi lagi dari awal yaitu pemakuman. atau sebaiknya untuk pemula pentil jangan dipotong dulu guna kalau terjadi kurangnya freon dapat ditambah. ******dan akhirnya pengisian freon telah selesai*****
HARGA SERVICE AC

CUCI IN DOOR OUT DOR UNIT 
Cuci AC Split 0,5 pk s/d 2 pk / unit Rp. 60,000,00
Cuci AC Split 0,5 pk s/d 1 pk + preon / unit Rp. 160,000,00
Cuci AC Cassete s/d 5 pk / Unit Rp. 175,000,00
Cuci AC Cassete s/d 5 pk + preon Rp. 400,00,00
Cuci AC ploor standing s/d 5 pk Rp. 175,000,00
Cuci AC ploor standing s/d 5 pk + preon Rp. 400,00,00

PEMASANGAN INSTALASI BARU 
AC Split 0,5 pk s/d 1 pk / unit Rp. 250,000,00 
AC Split 1 1/2 pk s/d 2 pk / unit Rp. 300,000,00
AC Cassete s/d 5 pk / Unit Rp. 750,000,00
AC ploor standing s/d 5 pk Rp. 750,000,00

BONGKAR PASANG 
AC Split 1/2 pk s/d 1 pk / unit Rp. 300,000,00
AC Split 1 1/2 pk s/d 2 pk / unit Rp. 350,000,00
AC Cassete s/d 5 pk / Unit Rp. 1.000,000,00
AC ploor standing s/d 5 pk Rp. 1.000,000,00

PAKET CCTV 
PEKET 4 KAMERA + DVR (mic) +kabel 25 m/ kamera Rp. 4,500,000,00
PEKET 4 KAMERA + DVR (mik/t) +kabel 25 m/ kamera Rp. 4,750,000,00
PEKET 8 KAMERA + DVR + kabel 25 m/ kamera Rp. 8,500,000,00
JASA PEMASANGAN INSTALASI CCTV / TITIK KAMERA Rp. 100,000,00
JASA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK / TITIK Rp. 70,000,00


HUBUNGI : 0899 2202 327 (TREE)
0853 6766 4466
PIN 310BC1DC

Rabu, 19 Juni 2013

Memperbaiki kerusakan pada kulkas

Pada postingan ini saya mencoba untuk berbagi info tentang menganalisa dan memperbaiki kerusakan pada mesin pendingin yaitu kulkas (frezzer), karena sistim pendingin pada kulkas pada dasarnya hampir sama dengan Air Conditioner hanya berbeda pada rangkaian elektroniknya saja, posting ini diangkat dari komentar yang di sampaikan
Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi terlebih dahulu harus mengetahui keadaan mesin pendingin tersebut, yakni bentuk cacat yang terjadi, menganalisa kerusakan tersebut mungkin karena pengaruh salah satu sebab atau yang lainnya, selanjutnya baru di lakuakn pemeriksaan. Pada umumnya gangguan/kerusakan pada kulkas terjadi di sebabkan oleh
  • Karena terlalu berlebihan dalam pengisian freon
  • karena kekurangan dalam pengisian freon
  • karena kebocoran pada pipa-pipanya
  • karena kebocoran pada kompresor
  • karena konsleting pada spoel motor
Gangguan atau kerusakan terbut di atas di tinjau secara umum saja berdasarkan survey di lapangan bola yang sering terjadi. Mesin kulkas tidak bekerja Kulkas ada yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa bekerja sama sekali meskipun socket kabel sudah di tancapkan pada stopkontak, motor kompresor tidak terdengar gerakannya, jika menjumpai kerusakan yang demikian [erlu di teliti dahulu apa penyebabnya. Umumnya jika kulkas tidak bekerja sama sekali walaupun sudah di colokan ke stopkontak PLN biasanya di sebabkan oleh bebarapa faktor: 

1. Kabel-kabel ada yang putus Periksa pada sambungan kabel mulai dari bagian stopkontak sampai ke mesin pendingin dan periksa juga pada socket yang menempel pada motor kompresor mungkin socketnya ada yang lepas, kendur atau terbakar. 
2. Overload rusak Jika di duga bagian ini yang rusak biasanya tegangan menjadi turun dan hilang sama sekali (tidak ada tegangan yang masuk) ukur dengan menggunakan volt meter apakah sesuai dengan tegangan yang di butuhkan mesin pendingin. 
3. Starting, kontak relay terbuka Jika relay kontak terus membuka aehingga arus tidak bisa berhubungan yang akibatanya motor listrik (kompresor) tidak mendapatkan tenaga dan tetap mati.

Rabu, 12 Juni 2013

Dasar-dasar PLC


PLC adalah device kontrol yang juga membutuhkan sistem kontrol pendukung sebagaimana device-device kontrol lainnya, dan untuk mengaktifkan kerja dari device ini maka dibutuhkan sumber tegangan dari luar yang disusun dalam sebuah sistem kontrol yang bertujuan untuk mengatur dan melindungi sistem.
Ada 3 sistem kontrol pendukung yang harus diinstal pada sistem kontrol PLC yaitu :
1. kontrol rangkaian daya yang mensuplai tegangan sumber ke PLC dan untuk sumber cadangan bagi penambahan sistem.
2. kontrol rangkaian input yang mensuplai tegangan sumber ke inputan PLC dan
3. kontrol rangkaian output yang mensuplai tegangan sumber ke outputan PLC.
Dan ketiga rangkaian kontrol diatas berfungsi untuk :
a. melindungi sistem dari arus beban lebih dan arus tanah
b. memberikan layanan energi listrik bagi PLC termasuk semua device input/output,
c. meng-isolir keadaan error/alarm yang terjadi pada PLC
d. memberikan layanan sumber tegangan untuk komputer /notebook yang digunakan untuk keperluan pemeliharaan, monitoring dan trouble shooting.
e. Melindungi sistem PLC dari gangguan riak-riak tegangan dan freukwensi yang tidak diinginkan.
Rangkaian daya
Ada beberapa komponen utama pada rangkaian daya yaitu :
1. Sumber tegangan sistem
Sumber tegangan ini sama dengan sumber tegangan yang ada pada induksi pada umumnya yaitu 380 V dan 220 V untuk standar tegangan di Indonesia.
2. Transformator
Device ini berguna untuk menurunkan atau menaikkan tegangan sehingga diperoleh tegangan output (sekunder) sesuai dengan tegangan kerja sistem antara PLC jika yang ada bertegangan kerja 100V (device standar Jepang) maka diperlukan step down trafo input 380 V dan 100 V.
3.PowerSupply
Device ini berguna untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan untuk sumber tegangan kerja pada type PLC tertentu.
4.Breaker
Breaker berguna untuk memutuskan –menghubungkan rangkaian dari sumber tegangan, istilah ini bisa terjadi pada saat kondisi overload,hubung singkat dan untuk pemeliharaan, rating teganganpun harus dipilih sesuai dengan kapasitas beban yang dilayaninya, dalam hal ini harus dihitung besarnya daya pada transformator yang melayani device-device seperti power supply,PLC, Relai dan lain-lain.
5.EarthLeakageBreaker(ELB)
Kegunannya hampir sama dengan breaker biasa yaitu memutus-menghubungkan rangkaian dari sumber tegangan, hanya saja ELB memiliki fungsi khusus yaitu mengisolir sistem dari gangguan hubungkan tanah.gangguan hubung tanah yang dimaksudkan disini yaitu adanya arus bocor dari sistem ketanah/Ground sehingga bisa menyebabkan adanya potensi tegangan sentuh yang berbahaya pada keselamatan manusia. ELB akan memutuskan sistem jika dideteksi adanya arus bocor beberapa miliampere saja tergantung rating dari ELB tersebut.
6. Circuit Protektor
Sebagaimana fungsi breaker, circuit protektor berfungsi khusus untuk melindungi rangkaian dari gangguan arus lebih dan hubung singkat, dan bisa dikatakan bahwa circuit protektor adalah breaker dengan rating arus kecil untuk melindungi rangkaian kontrol.
7. Noise Filter
Device ini berguna untuk menfilter adanya riak-riak tegangan freukuensi yang memasuki sistem sehingga outputnya selalu menghasilkan tegangan dan freukuensi yang tidak mengganggu sistem kontrol PLC, Device ini berupa hubungan seri pararel dari Induktor dan Capasitor yang mampu meredam khususnya freukuensi-freukuensi liar.
8. Relay
Sebagaimana diketahui bahwa relay akan selalu ada dalam sistem kontrol bagaimana jenis dan bentuk sistem yang dipakai, manfaatnya dalam mengatur kondisi off-on device menyebabkan relay dipakai dalam sistem rangkaian daya untuk sistem kontrol.
9. Maintenance Source
Device ini sama dengan stop kontak biasa yang memberikan sumber tegangan kerja untuk komputer/notebook bagi keperluan pemeliharaan, memonitoring dan troubleshooting sistem kontrol PLC.

Masalah Kelistrikan Pada GensetA. Masalah Wiring Kontrol Mesin & Penyebabnya1. Battery DropAir accu kurangCharge altenator tidak bekerjaMesin jarang dihidupkanStart terlalu panjangBattery diletakkan di lantai terlalu lama2. Solenoid Tidak MembukaFuse ada yang putusSambungan kabel kurang baik atau kendor Relay tidak bekerjaTimer tidak bekerjaSolenoid rusak 3. Solenoid Rusak Start terlalu panjang (synchrostart)Tegangan battery rendahPemasangan solenoid salah4. Tekanan Oli Goyang / Jarum Penunjuk Mentok Sender oli kemasukan oli kotor Sender oli putus atau rusak Sambungan kabel ke meter putus atau kendor Tegangan battery salah5. Temperatur Meter Goyang / Jarum Penunjuk Mentok Sender temperatur retak Sender oli rusak Sambungan kabel putus atau kendor Tegangan accu salah6. Lampu Indicator Charge MenyalaCharge altenator menyalaKunci kontak rusak 7. Starter Berlangsung Lama / Tidak Mau BerhentiKunci kontak rusak Relay untuk starter atau starter switch rusak (platina lengket)Crank pinion (bendit) rusak atau menyangkut flywheel8. Alarm Bunyi TerusMesin overheatingMesin rendah tekanan olinyaMesin overspeed (Jika dilengkapi)Relay atau timer ada yang rusak

DIESEL COMMON RAIL

1. Pengertian Diesel Common rail
Teknologi mesin diesel dengan sebuah mesin dengan bahan bakar solar . sistem ini justru main di sistem Bahan bakar, di sistem konvensional ada komponen-komponen penunjang sistem. di konvensional ada injection pump assembly, priming pump dan juga feed pump yang menyalurkan bahan bakar ke ruang pembakaran, sekarang Mesin diesel sudah bekerja dengan sistem elektronis atau sekarang familiar dengan Common rail. common rail terdiri dari pressure sensor,pressure limiter, solenoid injector sebagai komponen tambahan. Ada perbedaan dengan type diesel yang lama, yaitu sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik. type diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. jadi injektornya prinsip kerjanya hampir sama dengan injekto mobil bensin.Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector diatur secara independen. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU). Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan fungsinya adalah untuk memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem Common Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common feeding line) dari cabang injectors.Pembukaan injectors dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU) dan sensor-sensor. Disamping meningkatkan performa dan mengurangi noise serta menurunkan tingkat emisi gas buang, sistem Common Rail ini juga memungkinkan mesin diesel untuk mencapai keinginan pemakai kendaraan di dunia.
Kontrol secara elektronik pengiriman bahan bakar dan injeksi di depan memungkinkan bahan bakar dapat dipompa secara optimal terlepas dari kecepatan putaran mesin. Oleh karena itulah tekanan tinggi dapat dipertahankan secara konstan meskipun mesin berputar dengan kecepatan rendah. Masalah utama yang harus dihadapi untuk meningkatkan performa dan konsumsi bahan bakar adalah : tingkat keakuratan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bahan bakar.
2. Aliran Bahan Bakar
Di dalam low pressure circuit, bahan bakar ditarik ke tangki oleh pre-supply pump, yang mendesak bahan bakar melalui jalur ke sirkuit tekanan tinggi. Kotoran atau campuran yang ada di dalam bahan bakar akan dibuang oleh pre-filter, sehingga bisa mencegah keausan dini pada komponen yang mempunyai tingkat presisi tinggi.
                    
Bahan bakar yang lewat melalui saringan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi yang mendesaknya masuk ke high-pressure accumulator (rail) dan menghasilkan tekanan tinggi maksimal sebesar 1,350 bar. Untuk setiap proses injeksi, bahan bakar ditarik dari high-prssure accumulator. Tekanan di dalam rail tetap konstan, di dalamnya ada satu pressur-control vavle yang berguna untuk memastikan bahwa tekanan di dalam rail tidak melebihi angka yang diperbolehkan atau turun dibawah standar.
  • Membangkikan dan menyimpan tekanan tinggi 
  • Closed-loop control pada tekanan rail 
  • Injeksi bahan bakar
Closed-loop control pada tekanan rail
 Pressure-control valve dijalankan oleh ECU. Pada saat membuka, bahan bakar akan kembali ke tangki melalui return lines dan rail pressure sinks. Agar supaya ECU dapat menjalankan pressurecontrol valve secara benar, tekanan rail pressure diukur oleh rail pressure sensor.
Injeksi bahan bakar
Setiap kali bahan bakar diinjeksikan, bahan bakar tersebut dicomot dari rail pada kecepatan tinggi dan languns diinjeksikan ke dalam cylinder. Masing-masing cylinder mempunyai injector. Setiap injector mempunyai solenoid valve yang menerima perintah `membuka´ dari ECU. Selama itu tetap membuka, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
3. Komponen Pada Diesel Common rail
1.      Pompa supply
2.      Common rail
3.      Sensor tekanan bahan bakar
4.      Pembatas tekanan
5.      Injektor
6.      Sensor-sensor
7.      ECU
8.      EDU
9.      Tangki bahan bakar
10.  Saringan bahan bakar
11.  Check valve


Sumber : berbagai sumber

Jenis kerusakan yang terjadi Pada Genset dan Solusinya


Berikut Beberapa kerusakan yang mungkin terjadi pada genset dan solusi perbaikannya adalah sebagai berukut :

1. Mesin tidak dapat di-start :

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Baterai lemah atau matiIsi atau ganti dengan baterai yang baru
Kawat listrik terlepas atau putusPerbaiki atau kokohkan sambungan-sambungannya
Motor stater rusakPerbaiki atau ganti
Tekanan udara di tangki terlalu rendahIsi dengan udara tekan

2. Mesin dapat di-start tetapi tiba-tiba mati

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Air di dlam tangki bahan bakarBuang air dan udara dari dalam tangki dan pipa bahan bakar
Lubang vertilasi tangki bahan bakar tersumbatBersihkan
Saringan bahan bakar tersumbatBersihkan atau ganti dengan yang baru
Katup pompa pengisi bahan bakar kotor atau tersumbatBersihkann

3. Daya mesin hilang

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Plunyer pompa sudah ausPeriksa dan setel dengan alat penguji pompa. Perbaiki atau ganti dengan yang baru
Kebocoran pada rumah katubPerbaiki atau ganti katub dan dudukannya
Pegas katub patahGanti dengan yang baru
Katub nozel kotor atau rusakBersihkan atau ganti nozel yang baru

Itulah  petunjuk buat kita untuk memperbaiki genset sendiri semoga bermanfaat.

Sumber : http://teknisi-elektro.blogspot.com/2012/08/jenis-kerusakan-yang-terjadi-pada.html

Rabu, 29 Mei 2013

Cara merakit panel dan pengertian materialnya


 
cara membuat pengunci pada panel listrik sangatlah gampang,yang pasti kita harus mengerti tentang kode-kode yang ada di kontaktor atau di relay itu sendiri,
kode yang biasa ada di kontaktor atau di relay yaitu No(natural open) dan NC(Natural close),adapula A1 dan A2.sebagai mana kalian tahu kontaktor dan relay berguna untuk meng switch atau menyambung arus voltase kecil ke arus voltase besar,dengan cara kerja plat yang ada di kontaktor atau relay akan menyambung karena adanya kumparan yg mendorong plat yang ada didalam kontaktor atau relay.
Dibawah ini saya akan memberikan rincian tentang pengertian dan cara kerja NO(Naturally open) dan NC(Naturally close) pada beberapa kode yang ada di beberapa panel listrik Industri.

Magnetic Contactor

Magnetic Contactor atau teman-teman kami menyebutnya kontaktor.
Prinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya.

Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan tombolnya.

Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak 
NO (Normally OpenBila coil contactoratau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung) dan kontak NC (Normally CloseSebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar dibawah ini.


Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (PushButton) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Dibawah ini adalah contoh magnetic contactor.
 


Time Delay Relay (Timer)
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripperjuga mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.

Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik.Contoh gambar (Time Delay Relay) atau teman-teman kami menyebutnya (Timer ) ada dibawah ini :
Over Load Relay
 
Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer, padaTripper (Thermal Over Load Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah menjadi kontak NO. 
Dibawah ini adalah contoh gambar  Overload relay.
 Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah  sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.  Cara kerjanya sama dengan magnetic contactor(kontaktor) yait terdiri dari NO(Naturally Open),NC(Naturally Close) dan coil itu sendiri sebagai penggerak kumparan yang akan menggerakkan plat didalam relay
contoh gambar relay ada dibawah ini :
Tombol Puss button ON
tombol sebagai saklar yang akan digunakan sebagai peng-ON dipanel dan tombol inilah yang akan dipakai sehari-hari apbila panel atau rangkaian itu akan digunakan.

Tombol Push Button OFF
kegunaanya sama seperti tombol push button ON,tapi ini digunakan untuk mematikan saklar atau rangkaian