Rabu, 19 Juni 2013

Memperbaiki kerusakan pada kulkas

Pada postingan ini saya mencoba untuk berbagi info tentang menganalisa dan memperbaiki kerusakan pada mesin pendingin yaitu kulkas (frezzer), karena sistim pendingin pada kulkas pada dasarnya hampir sama dengan Air Conditioner hanya berbeda pada rangkaian elektroniknya saja, posting ini diangkat dari komentar yang di sampaikan
Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi terlebih dahulu harus mengetahui keadaan mesin pendingin tersebut, yakni bentuk cacat yang terjadi, menganalisa kerusakan tersebut mungkin karena pengaruh salah satu sebab atau yang lainnya, selanjutnya baru di lakuakn pemeriksaan. Pada umumnya gangguan/kerusakan pada kulkas terjadi di sebabkan oleh
  • Karena terlalu berlebihan dalam pengisian freon
  • karena kekurangan dalam pengisian freon
  • karena kebocoran pada pipa-pipanya
  • karena kebocoran pada kompresor
  • karena konsleting pada spoel motor
Gangguan atau kerusakan terbut di atas di tinjau secara umum saja berdasarkan survey di lapangan bola yang sering terjadi. Mesin kulkas tidak bekerja Kulkas ada yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa bekerja sama sekali meskipun socket kabel sudah di tancapkan pada stopkontak, motor kompresor tidak terdengar gerakannya, jika menjumpai kerusakan yang demikian [erlu di teliti dahulu apa penyebabnya. Umumnya jika kulkas tidak bekerja sama sekali walaupun sudah di colokan ke stopkontak PLN biasanya di sebabkan oleh bebarapa faktor: 

1. Kabel-kabel ada yang putus Periksa pada sambungan kabel mulai dari bagian stopkontak sampai ke mesin pendingin dan periksa juga pada socket yang menempel pada motor kompresor mungkin socketnya ada yang lepas, kendur atau terbakar. 
2. Overload rusak Jika di duga bagian ini yang rusak biasanya tegangan menjadi turun dan hilang sama sekali (tidak ada tegangan yang masuk) ukur dengan menggunakan volt meter apakah sesuai dengan tegangan yang di butuhkan mesin pendingin. 
3. Starting, kontak relay terbuka Jika relay kontak terus membuka aehingga arus tidak bisa berhubungan yang akibatanya motor listrik (kompresor) tidak mendapatkan tenaga dan tetap mati.

Rabu, 12 Juni 2013

Dasar-dasar PLC


PLC adalah device kontrol yang juga membutuhkan sistem kontrol pendukung sebagaimana device-device kontrol lainnya, dan untuk mengaktifkan kerja dari device ini maka dibutuhkan sumber tegangan dari luar yang disusun dalam sebuah sistem kontrol yang bertujuan untuk mengatur dan melindungi sistem.
Ada 3 sistem kontrol pendukung yang harus diinstal pada sistem kontrol PLC yaitu :
1. kontrol rangkaian daya yang mensuplai tegangan sumber ke PLC dan untuk sumber cadangan bagi penambahan sistem.
2. kontrol rangkaian input yang mensuplai tegangan sumber ke inputan PLC dan
3. kontrol rangkaian output yang mensuplai tegangan sumber ke outputan PLC.
Dan ketiga rangkaian kontrol diatas berfungsi untuk :
a. melindungi sistem dari arus beban lebih dan arus tanah
b. memberikan layanan energi listrik bagi PLC termasuk semua device input/output,
c. meng-isolir keadaan error/alarm yang terjadi pada PLC
d. memberikan layanan sumber tegangan untuk komputer /notebook yang digunakan untuk keperluan pemeliharaan, monitoring dan trouble shooting.
e. Melindungi sistem PLC dari gangguan riak-riak tegangan dan freukwensi yang tidak diinginkan.
Rangkaian daya
Ada beberapa komponen utama pada rangkaian daya yaitu :
1. Sumber tegangan sistem
Sumber tegangan ini sama dengan sumber tegangan yang ada pada induksi pada umumnya yaitu 380 V dan 220 V untuk standar tegangan di Indonesia.
2. Transformator
Device ini berguna untuk menurunkan atau menaikkan tegangan sehingga diperoleh tegangan output (sekunder) sesuai dengan tegangan kerja sistem antara PLC jika yang ada bertegangan kerja 100V (device standar Jepang) maka diperlukan step down trafo input 380 V dan 100 V.
3.PowerSupply
Device ini berguna untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan untuk sumber tegangan kerja pada type PLC tertentu.
4.Breaker
Breaker berguna untuk memutuskan –menghubungkan rangkaian dari sumber tegangan, istilah ini bisa terjadi pada saat kondisi overload,hubung singkat dan untuk pemeliharaan, rating teganganpun harus dipilih sesuai dengan kapasitas beban yang dilayaninya, dalam hal ini harus dihitung besarnya daya pada transformator yang melayani device-device seperti power supply,PLC, Relai dan lain-lain.
5.EarthLeakageBreaker(ELB)
Kegunannya hampir sama dengan breaker biasa yaitu memutus-menghubungkan rangkaian dari sumber tegangan, hanya saja ELB memiliki fungsi khusus yaitu mengisolir sistem dari gangguan hubungkan tanah.gangguan hubung tanah yang dimaksudkan disini yaitu adanya arus bocor dari sistem ketanah/Ground sehingga bisa menyebabkan adanya potensi tegangan sentuh yang berbahaya pada keselamatan manusia. ELB akan memutuskan sistem jika dideteksi adanya arus bocor beberapa miliampere saja tergantung rating dari ELB tersebut.
6. Circuit Protektor
Sebagaimana fungsi breaker, circuit protektor berfungsi khusus untuk melindungi rangkaian dari gangguan arus lebih dan hubung singkat, dan bisa dikatakan bahwa circuit protektor adalah breaker dengan rating arus kecil untuk melindungi rangkaian kontrol.
7. Noise Filter
Device ini berguna untuk menfilter adanya riak-riak tegangan freukuensi yang memasuki sistem sehingga outputnya selalu menghasilkan tegangan dan freukuensi yang tidak mengganggu sistem kontrol PLC, Device ini berupa hubungan seri pararel dari Induktor dan Capasitor yang mampu meredam khususnya freukuensi-freukuensi liar.
8. Relay
Sebagaimana diketahui bahwa relay akan selalu ada dalam sistem kontrol bagaimana jenis dan bentuk sistem yang dipakai, manfaatnya dalam mengatur kondisi off-on device menyebabkan relay dipakai dalam sistem rangkaian daya untuk sistem kontrol.
9. Maintenance Source
Device ini sama dengan stop kontak biasa yang memberikan sumber tegangan kerja untuk komputer/notebook bagi keperluan pemeliharaan, memonitoring dan troubleshooting sistem kontrol PLC.

Masalah Kelistrikan Pada GensetA. Masalah Wiring Kontrol Mesin & Penyebabnya1. Battery DropAir accu kurangCharge altenator tidak bekerjaMesin jarang dihidupkanStart terlalu panjangBattery diletakkan di lantai terlalu lama2. Solenoid Tidak MembukaFuse ada yang putusSambungan kabel kurang baik atau kendor Relay tidak bekerjaTimer tidak bekerjaSolenoid rusak 3. Solenoid Rusak Start terlalu panjang (synchrostart)Tegangan battery rendahPemasangan solenoid salah4. Tekanan Oli Goyang / Jarum Penunjuk Mentok Sender oli kemasukan oli kotor Sender oli putus atau rusak Sambungan kabel ke meter putus atau kendor Tegangan battery salah5. Temperatur Meter Goyang / Jarum Penunjuk Mentok Sender temperatur retak Sender oli rusak Sambungan kabel putus atau kendor Tegangan accu salah6. Lampu Indicator Charge MenyalaCharge altenator menyalaKunci kontak rusak 7. Starter Berlangsung Lama / Tidak Mau BerhentiKunci kontak rusak Relay untuk starter atau starter switch rusak (platina lengket)Crank pinion (bendit) rusak atau menyangkut flywheel8. Alarm Bunyi TerusMesin overheatingMesin rendah tekanan olinyaMesin overspeed (Jika dilengkapi)Relay atau timer ada yang rusak

DIESEL COMMON RAIL

1. Pengertian Diesel Common rail
Teknologi mesin diesel dengan sebuah mesin dengan bahan bakar solar . sistem ini justru main di sistem Bahan bakar, di sistem konvensional ada komponen-komponen penunjang sistem. di konvensional ada injection pump assembly, priming pump dan juga feed pump yang menyalurkan bahan bakar ke ruang pembakaran, sekarang Mesin diesel sudah bekerja dengan sistem elektronis atau sekarang familiar dengan Common rail. common rail terdiri dari pressure sensor,pressure limiter, solenoid injector sebagai komponen tambahan. Ada perbedaan dengan type diesel yang lama, yaitu sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik. type diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. jadi injektornya prinsip kerjanya hampir sama dengan injekto mobil bensin.Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector diatur secara independen. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU). Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan fungsinya adalah untuk memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem Common Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common feeding line) dari cabang injectors.Pembukaan injectors dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU) dan sensor-sensor. Disamping meningkatkan performa dan mengurangi noise serta menurunkan tingkat emisi gas buang, sistem Common Rail ini juga memungkinkan mesin diesel untuk mencapai keinginan pemakai kendaraan di dunia.
Kontrol secara elektronik pengiriman bahan bakar dan injeksi di depan memungkinkan bahan bakar dapat dipompa secara optimal terlepas dari kecepatan putaran mesin. Oleh karena itulah tekanan tinggi dapat dipertahankan secara konstan meskipun mesin berputar dengan kecepatan rendah. Masalah utama yang harus dihadapi untuk meningkatkan performa dan konsumsi bahan bakar adalah : tingkat keakuratan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bahan bakar.
2. Aliran Bahan Bakar
Di dalam low pressure circuit, bahan bakar ditarik ke tangki oleh pre-supply pump, yang mendesak bahan bakar melalui jalur ke sirkuit tekanan tinggi. Kotoran atau campuran yang ada di dalam bahan bakar akan dibuang oleh pre-filter, sehingga bisa mencegah keausan dini pada komponen yang mempunyai tingkat presisi tinggi.
                    
Bahan bakar yang lewat melalui saringan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi yang mendesaknya masuk ke high-pressure accumulator (rail) dan menghasilkan tekanan tinggi maksimal sebesar 1,350 bar. Untuk setiap proses injeksi, bahan bakar ditarik dari high-prssure accumulator. Tekanan di dalam rail tetap konstan, di dalamnya ada satu pressur-control vavle yang berguna untuk memastikan bahwa tekanan di dalam rail tidak melebihi angka yang diperbolehkan atau turun dibawah standar.
  • Membangkikan dan menyimpan tekanan tinggi 
  • Closed-loop control pada tekanan rail 
  • Injeksi bahan bakar
Closed-loop control pada tekanan rail
 Pressure-control valve dijalankan oleh ECU. Pada saat membuka, bahan bakar akan kembali ke tangki melalui return lines dan rail pressure sinks. Agar supaya ECU dapat menjalankan pressurecontrol valve secara benar, tekanan rail pressure diukur oleh rail pressure sensor.
Injeksi bahan bakar
Setiap kali bahan bakar diinjeksikan, bahan bakar tersebut dicomot dari rail pada kecepatan tinggi dan languns diinjeksikan ke dalam cylinder. Masing-masing cylinder mempunyai injector. Setiap injector mempunyai solenoid valve yang menerima perintah `membuka´ dari ECU. Selama itu tetap membuka, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
3. Komponen Pada Diesel Common rail
1.      Pompa supply
2.      Common rail
3.      Sensor tekanan bahan bakar
4.      Pembatas tekanan
5.      Injektor
6.      Sensor-sensor
7.      ECU
8.      EDU
9.      Tangki bahan bakar
10.  Saringan bahan bakar
11.  Check valve


Sumber : berbagai sumber

Jenis kerusakan yang terjadi Pada Genset dan Solusinya


Berikut Beberapa kerusakan yang mungkin terjadi pada genset dan solusi perbaikannya adalah sebagai berukut :

1. Mesin tidak dapat di-start :

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Baterai lemah atau matiIsi atau ganti dengan baterai yang baru
Kawat listrik terlepas atau putusPerbaiki atau kokohkan sambungan-sambungannya
Motor stater rusakPerbaiki atau ganti
Tekanan udara di tangki terlalu rendahIsi dengan udara tekan

2. Mesin dapat di-start tetapi tiba-tiba mati

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Air di dlam tangki bahan bakarBuang air dan udara dari dalam tangki dan pipa bahan bakar
Lubang vertilasi tangki bahan bakar tersumbatBersihkan
Saringan bahan bakar tersumbatBersihkan atau ganti dengan yang baru
Katup pompa pengisi bahan bakar kotor atau tersumbatBersihkann

3. Daya mesin hilang

Kemungkinan Penyebab KerusakanSolusi Perbaikan
Plunyer pompa sudah ausPeriksa dan setel dengan alat penguji pompa. Perbaiki atau ganti dengan yang baru
Kebocoran pada rumah katubPerbaiki atau ganti katub dan dudukannya
Pegas katub patahGanti dengan yang baru
Katub nozel kotor atau rusakBersihkan atau ganti nozel yang baru

Itulah  petunjuk buat kita untuk memperbaiki genset sendiri semoga bermanfaat.

Sumber : http://teknisi-elektro.blogspot.com/2012/08/jenis-kerusakan-yang-terjadi-pada.html