Minggu, 04 Mei 2014

Belajar Kerusakan Pada Ac Mobil.





Prinsip kerja mesin pendingin semuanya sama, yg berbeda hanya alat spare-part dan freonnya saja, pada ac mobil menggunakan compressor yg digerakkan dengan sebuah vanbelt melalui putaran mesin.
compressor ac mobil menggunakan clutch/kopling untuk menggerakan piston didalam compressor, pipa pengeluarannya berbentuk drat luar dengan tulisan S untuk suction/hisap D untuk discharge/tekan.

coba anda perhatikan selang karet bernepel dari compressor drat D (discharge/tekan) pasti menuju pada condenser yg berada didepan radiator mobil anda, dari condenser disambungkan pada strainer yg mempunyai sight glass (kaca untuk melihat aliran freon) lalu dari strainer menuju Expansion valve (pengganti pipa kapiler) baru masuk kedalam evaporator dan kembali kepada compressor drat S (suction/hisap).

evaporator dan condensor pada ac mobil model sekarang terbuat dari almunium, jadi bila terjadi kebocoran anda bisa membeli yg baru atau memilih untuk dilas.
anda bisa mengelasnya di jalan wr buncit raya dekat kantor imigrasi jakarta selatan, ini anda lakukan bila kebocoran pada evaporator/condenser tidak terlalu banyak bocornya, soalnya biaya las dihitung perlubang.

hal-hal yg membuat ac mobil anda menjadi tidak dingin

1. Adanya kebocoran pada selang karet suction atau discharge.
bila anda ingin memperbaiki sendiri anda dapat memotong selang karet tepat ditempat yg terjadi kebocoran dengan pisau cutter.
masukan 2 buah klem baut yg ukurannya lebih dari selang karet ac mobil anda, lalu masukan pipa ac ukuran 5/8 panjang 10 cm kedalam selang karet yg anda potong tadi lalu kencangkan klem baut untuk menekan pipa 5/8 agar tidak terjadi kebocoran.
lakukan vakum dengan mesin vakum kemudian isi freon R134A atau R12, ditoko spare-part ac ada yg menjual freon R134A ukuran 3 ons, belilah 2 botol untuk ac mobil yg tidak doble blower.
tapi bila ac mobil anda doble blower belilah 3 atau 4 botol.
pentil pengisian freon pada compressor ac mobil sekarang berdrat dalam, tidak seperti comppressor ac mobil R12 berdrat luar yg langsung dapat dipasangkan selang manifold.
anda harus membeli alat tambahan agar selang manifold dapat terpasang pada compressor ac mobil R134A.



2. Tekanan yg dikeluarkan oleh comppressor ac mobil anda sudah lemah, mungkin klep tekan dan klep hisap yg berada dalam comppressor ada yg patah.
kalau compressor tekanannya sudah berkurang, saya sarankan anda menggantinya dengan yg baru.

3. Evaporator dan condenser tertutup oleh debu atau kotoran.
anda dapat merasakan desiran angin yg keluar dari blower ac mobil anda, bila udara yg keluar tidak beraturan berarti blower ac mobil anda harus dicuci dengan mesin steam.

4. Extra fan pada condenser tidak dapat berputar
chek apa ada aliran lstrik 12 volt dc pada kabel yg menuju extra fan.

5. Evapporator mengalami kebocoran.
untuk mengeceknya memang agak sulit karena anda harus membuka evaporator tersebut.

6. condenser mengalami kebocoran.
untuk mengeceknya anda siramkan air sabun pada sisi kanan dan kiri condensor tersebut, perhatikan apa ada gelembung udara yg keluar diantara tekukan U nya.
periksa juga sambungan nepel di compressor, strainer, condenser dan di evaporator, ini dilakukan bila freon masih tersisa dalam sistem ac mobil anda.

7. Chek thermostat apakah dapat menghubungkan aliran listrik.

ac mobil menggunakan switch pressure, jadi bila tidak ada tekanan freon dalam sistem ac mobil anda, compressor tak mau hidup walaupun switch ac anda geser keposisi on.
dan untuk mengecek apa freon dalam ac mobil anda berkurang atau tidak, anda dapat melihat pada sight glass yg berada pada strainer/drier.
bila anda melihat aliran freon ada berbusa berarti ada pengurangan freon tapi bila yg anda lihat seperti aliran air dan tidak berbusa berarti ac mobil anda berkondisi baik/tidak ada pengurangan freon.

Mengenal Kerusakan Pada Lemari Es Dua Pintu




kerusakan yg sering terjadi adalah lemari es tidak bisa menjalankan sistem nofrost, kebocoran freon dalam sistem, compressor tidak dapat start/macet.
pada lemari es dua pintu atau lebih ada yg menggunakan defrost timer manual(menggunakan defrost timer dengan 4 kaki terminal).
dua kaki terminal no 1 dan 3 dihubungkan dengan power supply, no 2 dan 4 dihubungkan pada heater/pemanas dan compressor.
dan ada yg menggunakan defrost timer elektonik/pcb, biasanya type defrost timer ini berada pada lemari es tiga pintu atau empat pintu.


keberadaan defrost timer pada lemari es berbeda-beda, ada yg terletak dibelakang lemari es dekat dengan fan motor, ada yg terletak pada samping kiri dekat compressor dan ada yg berada pada bagian sisi atas lemari es.


komponen listrik yg berada pada lemari es dua pintu adalah:

1. compressor.
2. relay compressor.
posisinya berada pada terminal compressor.
3. overload compressor.
posisinya berada pada terminal compressor.
4. starting dan runing capasitor.
5. thermostat.
posisinya berada dibagian dalam pintu atas/bagian frezzer.
6. fan motor.
posisinya berada dibagian dalam pintu atas/bagian frezzer.
7. defrost timer.
8. defrost thermostat.
posisinya berada dibagian dalam pintu atas menempel pada evaporator.
9. thermofuse.
posisinya berada dibagian dalam pintu atas menempel pada evaporator.
10. heater/pemanas pada body dibelakang pintu atas.
11. heater/pemanas pada lubang salurang pembuangan air.
12. heater/pemanas pada evaporator.
posisinya berada dibagian dalam pintu atas menempel pada evaporator.
13. switch fan motor yang posisinya berada dibagian dalam atas dibelakang pintu atas.
14. switch lampu yang posisinya berada dibagian dalam bawah dibelakang pintu bawah.

kerusakan pada lemari es dua pintu atau lebih, kerusakannya sama seperti lemari es satu pintu.
kerusakan yg lainya adalah:

lemari es tidak dingin sama sekali

- check apakah steker pada stop kontak sudah terpasang dengan benar?
- check dengan melihat lampu dalam lemari es, apakah menyala? jika tidak menyala periksa swith lampu.
jika switch kondisinya bagus berarti lemari es tidak mendapatkan power suplly listrik.

- check fan motor, buka pintu bagian atas sambil menekan switch fan motor dengan jari anda. apa ada hembusan angin? jika ada fan motor dalam kondisi normal.
jika tidak ada hembusan angin, check apakah defrost timer sedang dalam kondisi defrost? selama proses defrost, compressor dan fan motor tidak akan mendapatkan aliran listrik.
check juga fan motor apakah tidak dapat berputar/macet lumasi dengan olie jika macet.

- check compressor beroperasi atau tidak? jika beroperasi, lihat pada bagian pipa-pipa disekitar compressor apakah ada kebocoran freon.
jika ada rembesan oli disekitar compressor, berarti ada kebocoran freon.
lakukan perbaikan dengan mengelas pipa-pipa yg bocor, setelah tidak ada kebocoran pasang pentil pengisian freon, tambahkan oli compressor, lakukan vakum kemudian isi dengan freon sampai jarum tekanan pada manifold warna biru menunjukan angka 15-20 psi.
- check tekanan yg dihasilkan oleh compressor apa mampu memberikan tekanan sampai 250 psi.
jika compressor tidak beroperasi.
- check relay compressor apakah berfungsi dengan baik?
- check starting capasitor bila compressor menggunakannya.
- check overload compressor.
- check apa kabel yg menuju compressor terputus karena digigit oleh tikus.
- check defrost timer, apa mengalirkan listrik ke bagian compressor.

relay yg banyak dipergunakan pada compressor lemari es pintu 2 adalah relay yg berisi dengan 2 bimetal yg menjepit lingkaran mika yg berbentuk seperti uang logam.
pada relay ini kerusakan yg terjadi adalah bimetal didalam relay aus atau terbakar sehingga tidak dapat menenpel pada mica.
kerusakan lain pada relay adalah mica didalam relay pecah atau retak

check starting capasitor dengan multitester pada posisi skala ohm x 1000 tempelkan probe tester dengan kaki-kaki yg berada pada capasitor jika jarum multitester bergerak kekanan lalu kembali lagi kekiri, berarti capasitor berkondisi baik.

cara mengecek overload compressor adalah dengan multitester pada posisi skala ohm x 1 jika jarum multitester bergerak/ada tahanan berarti overload dalam kondisi baik.

cara mengecek defrost timer adalah putar knop yg berwarna coklat searah jarum jam mendekati waktu defrost atau mendekati waktu start compressor lalu aliri listrik kaki no 1 dan 3 lalu tunggu lebih kurang 15 menit.

apa terdengar bunyi perpindahan bimetal pada defrost timer dari compressor ke heater atau dari heater ke compressor?
jika defrost timer dapat memindahkan aliran listrik yg berada pada bimetal ke compressor atau sebaliknya, berarti defrost timer dalam kondisi baik.

Kerusakan Pada Kulkas Dua Pintu




Jenis kulkas di bedakan menurut type dan ukurannya. Ada jenis defrost (bersalju/berbunga es),biasanya pada type kukas satu pintu dan jenis no frost (tak bersalju/tidak berbunga Es),biasanya pada kulkas dua pintu atau lebih. Dalam postingan kali ini,Kami akan coba untuk berbagi informasi kepada pembaca semua tentang kerusakan pada kulkas dua pintu sehingga mengakibatkan tidak dinginnya kulkas tersebut. Ada baiknya kita mengetahui komponen dasar yang ada pada kulkas dua pintu dan  cara penanggulangannya:


1.Timer
Timer Kulkas ini terletak di berbagai macam tempat, seperti di samping Compressor kulkas dan juga ada yang di dalam pintu bawah kulkas dekat dengan Thermostart Lampu penerangan kulkas. Kerusakan pada kulkas dua pintu bisa dari akibat  tidak berfungsinya kerja timer.
Cara men cek bagus dan tidaknya timer, cukup lepaskan ke empat kabel yang terhubung dan jangan lupa beri tandal pada kabel satu persatu, di maksud adalah untuk memudahkan pemasangannya kembali. Pada body Timer kulkas terdapat angka 1-2-3-4, pada kebanyakan Timer kulkas 1 dan 3 adalah untuk arus motor rotary ( berputarnya motor Timer ), silahkan Anda test kaki yang nomor 1 dan 3 dengan menggunakan multytester (gunakan skala x10 ohm atau x100 ohm) dan jika jarum bergerak naik menunjuk suatu angka itu berarti kumparan motor Timer tidak rusak, setelah itu silahkan Anda coba dengan hati-hati hubungkan kedua kaki Timer yang nomor 1 dan 3 ke Arus listrik langsung (220 volt) kemudian lihat di body Timer tersebut sebuah kotakan kecil transparan di maksud adalah untuk melihat putaran roda bergigi, dan jika masih berputar berarti Timer kulkas tersebut masih bisa di pakai tetapi kalau tidak berputar berarti minta ganti yang baru.


2.Thermo-Fuse
Kerusakan pada kulkas dua pintu yang paling sering terjadi biasanya rusak pada Thermo-Fuse. Thermo-Fuse terletak / menempel langsung di Evaporator kulkas. Cek pada pintu atas kebanyakan Evaporator saat ini, cabut kedua ujung kabel Thermo-fuse tersebut kemudian hubungkan pada pada multytester dengan ukuran x1 ohm atau x10 ohm, jika pada jarum multytester bergerak naik menunjuk suatu angka itu berarti komponen Themo-fuse masih normal, tetapi jika sebaliknya jika jarum multytester tidak bergerak naik sama sekali itu sama dengan rusak segera ganti yang baru.
Penting: ketika membukanya Lakukan dengan sangat hati hati,karena spare part ini menempel di dinding evaporator. alih alih anda akan memperbaikinya malah evaporator bisa bocor. saran saya alangkah baiknya hubungi tekhnisi

3. Thermo Defrost  
Thermo Defrost terletak pada Evaporator kulkas, Lepaskan kedua ujung kabel tersebut kemudian taruh pada kulkas lain yang masih menyala atau di gunakan dan letakan di suhu minus / preezer kulkas kemudian tinggalkan barang beberapa menit (kurang lebih 5 s/d 10 menit. Jika sudah lalu test kedua ujung kabel tersebut dengan kedua ujung stik multytester dengan ukuran x1 ohm atau x10 ohm, kalau jarum bergerak naik menunjuk suatu angka itu berarti masih normal / berfungsi, tetapi jika jarum tidak bergerak sama sekali berarti Komponen tersebut sudah rusak, ganti dengan yang baru.

4. Fan Motor
Motor Fan biasanya  tersimpan dekat dengan letak  Evaporator. Lepsakan kabel yang terhubung pada kedua kaki Motor Fan kemudian ambil multytester lalu tempelkan kedua stik multytester tersebut pada dua kaki Motor Fan ( non polaritas ) tersebut, gunakan skala x10 ohm, jika jarum bergerak naik menunjuk suatu angka itu berarti Kumparan (coil ) tidak rusak/terbakar ( motor Fan masih berfungsi atau berputar ). Untuk meyakinkannya lagi Anda coba dengan hati-hati hubungkan kedua kaki Motor fan tersebut dengan Arus listrik 220 volt, Jika tidak berputar itu berarti Motor Fan macet, silahkan Anda ganti dengan yang baru.

5. Cooper Strainer 
Cooper Strainer atau Filter kulkas, ini sering kali juga meyebabkan Kulkas tidak dingin karena di dalamnya sudah terlalu kotor (timbulnya penyumbatan) sehingga mengganggu sirkulasi Refrigrant (di kenal dengan sebutan Freon) yang juga melewati pipa kapiler ( Pipa kapiler adalah pipa dengan lubang yg diameternya amat kecil sekali, mulai dari 0.27″ 0.31″ 0.54″ dan 0.70″ ).
Pipa kapiler berfungsi sebagai pengubah freon yg berwujud gas agar menjadi cair, didalam pipa kapiler freon berdesak-desakan lalu masuk kedalam evaporator. Didalam evaporator freon menguap dan mengambil panas, dengan semburan freon yg berbentuk cair,Sehingga pipa-pipa di Evaporator menjadi dingin.

6. Compressor Kulkas
Compressor kulkas adalah jantungnya Kulkas, Compressor berfungsi untuk memompa Refrigrant (Freon). kerusakan pada Compressor kulkas biasanya terjadi akibat 
@ Tegangan listrik yang tidak stabil (naik turun) / tegangan terlalu rendah sehingga kinerja Compressor menjadi berat ( saran dari kami pasang STAVOLT / STABILIZER ) 
@ beban muatan melebihi kapasitas kulkas
@ Kulkas terlalu dekat dengan dinding/tembok rumah, beri jarak antara body kulkas dengan dinding minimal 30 cm untuk sirkulasi udara.

Kerusakan Pada Freezer



Freezer merupakan alat pendingin yang dirancang untuk membuat es, mengawetkan daging, menyimpan es krim,dll. Freezer dirancang untuk dapat mencapai suhu yang sangat redah untuk itu ada beberapa hal yang sedikit berbeda pada freezer dibanding mesin pendingin lainnya sebab sistem refrigran yang dirancang untuk freezer harus tahan terhadap kondisi kerja mesin yang sangat keras, yang membedakan rancangang sistem pendingin freezer dengan mesin pendingin lainnya adalah adanya penambahan komponen seperti heater oil dan cooling oil yang terdapat pada kompresor bagian bawah yang bentuknya seperti pipa tekan dan pipa hisap yang kedua ujungnya berhubungan secara langsung jadi dengan kata lain pipa ini hanya lewat didalam tampungan oli kompresor saja pipa tersebut dapat berfungsi sebagai heater oil apabila pipa tersebut disambung dengan sistem refrigran diantara kondensor dengan filter, heater oil digunakan apabila suhu lingkungan rendah sehingga mengakibatkan oli menjadi pekat dan pipa tersebut dapat berfungsi sebagai cooling oil apabila disambung dengan sistem refrigran diantara evapurator dengan kompresor, cooling oil digunakan apabila suhu lingkungan tinggi sehingga diperlukan pendingin kompresor supaya tidak over heater. Berikut ini adalah kerusakkan yang sering terjadi pada freezer diantaranya:

1. Pipa Kapiler Buntu 
pipa kapiler merupakan salah satu dari expansi yang berfungsi untuk menurunkan tekanan, pipa kapiler berbentuk seperti pipa tembaga tetapi diameter lubangnya lebih kecil. Pada mesin pendingin sering terjadi kebuntuan pada pipa kapiler tetapi pada freezer kemungkinan buntu lebih besar sebab diameter pipa kapiler pada freezer lebih kecil dibandingkan dengan mesin pendingin lainnya. Gejala yang ditimbulkan akibat buntu pipa kapiler diantaranya arus listrik besar tetapi tidak dingin dan ada bunyi brisik pada pipa kapiler jika dibiarkan dapat mengakibatkan kompresor rusak. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pengantian kapiler dan pembersihan sistem refrigran.

2. Sistem Refrigran Kotor 
freezer memiliki kondensor dan evapurator yang lebih panjang dibanding dengan mesin pendingin lainnya oleh sebab itu sering terjadi pengendapan oli pada kondensor dan evaporator, oli yang mengendap terlalu lama akan berubah menjadi semacam lumpur yang pekat. Adanya kotoran pada kondensor dan evapurator mengakibatkan pembuangan dan penyerapan panas menjadi terhambat sehingga freezer tidak dingin. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pembersihan sistem refrigran dan penggantian oli.
Itulah kerusakan yang sering terjadi pada freezer, kerusakan yang lain rata-rata hampir sama dengan mesin pendingin lainnya.

Pengetahuan Dasar Tentang AC Mobil




                                                Gambar Bagan Sistem AC Mobil


Komponen ( Spare Part / Onderdil ) Utama AC Mobil meliputi :
                                                               kompresor
Berfungsi memberikan tekanan pada zat pendingin ( refrigerants ) agar bersikulasi pada sistem. Kompresor ada dua jenis yaitu jenis rotari (gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin ) dan torak ( untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor ). Agar kinerja kompresor tidak terlalu membebani mesin dan lebih awet maka dipasangi alat bernama pressure swicth untuk mengatur secara otomatis jalannya kompresor.

Keuntungan kompresor rotari :
Karena setiap putaran menghasilkan langkah – langkah hisap dan tekan secara bersamaan, maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat tempat.
Kerugian :
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

Merk kompresor AC mobil yang ada di pasaran Indonesia yang populer Denso dan Sanden. Harga kompresor ac mobil berkisar Rp. 1 jt hingga 4 jt. Rata - rata harga baru kompresor AC mobil merk Denso untuk Toyota Kijang Kapsul yaitu Rp. 1,5 jt, Innova Rp. 2 jt, Avanza Rp. 1,9 jt, Isuzu Panther dari 1,6 jt ( panther kapsul ) hingga 2 jt ( panther lama ), Suzuki Carry Futura Rp. 2jt, Daihatsu Zebra 1,9 jt, Xenia ( 1.0 )Rp. 2,1 jt, Terios Rp. 2jt, Mitsubishi Kuda Rp. 1,7 jt.


                                                       Kondensor / Kondensator ( condenser )
Berfungsi mendinginkan atau memperkecil kalor zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor. Pada saat diberi tekanan kompresor suhu zat pendingin menjadi panas, setelah melewati kondensor menjadi dingin dan berubah jadi cair. Merk kondensor di pasaran antara lain Denso, IMT Yaruki, Paco. Harganya mulai Rp. 400rb hingga 1,5 jt tergantung merk dan jenis kendaraannya.

                                                             Receiver Dryer / Drier
Berfungsi menyerap atau mengeringkan uap air sebagai efek pendinginan zat pendingin dari kondensor. Harga receiver dryer berkisar dari Rp. 150 rb hingga Rp. 400 rb.
                                              Katup Ekspansi ( expansion valve )
Berfungsi menurunkan tekanan zat pendingin dari kondensor sebelum masuk ke evaporator, tujuannya agar zat pendingin berfungsi optimal menyerap panas di sekitar evaporator. Bentuk ekspansi ada yang kotak dan kapiler. Hati - hati jangan sembarangan gonta - ganti atau mencampur jenis zat pendingin, sesuaikan dengan spesifikasi AC anda agar sistem terhindar dari kerusakan mengingat karakter zat pendingin berbeda - beda. Harganya hampir sama dengan receiver dryer.
                                                                          Evaporator
Berfungsi mengambil panas zat pendingin agar menjadi lebih dingin serta merubahnya menjadi gas. Sepintas mirip kondensor cuma evaporator lebih banyak mengambil panas dibandingkan kondensor. Evaporator diletakkan dalam dashboard mobil dan dilengkapi motor blower atau kipas peniup untuk menghembuskan udara dingin ke dalam kabin mobil. Agar udara yang ditiup bersih maka diperlukan filter untuk menyaring kotoran yang ikut tertiup blower. Harga evaporator mulai Rp. 500 rb hingga 1 jt. Setelah zat pendingin melewati evaporator lalu kembali ke kompresor.
                                                          Zat Pendingin ( Refigerant )
Dahulu yang umum dipakai adalah freon jenis R - 12 namun karena merusak lapisan ozon maka diganti dengan jenis R 134a yang ramah lingkungan. Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat pendingin R - 12 tidak boleh begitu saja dicampur atau full diganti R 134a tanpa mengganti beberapa sparepart sistem AC dan jenis oli kompresor. Hal ini mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12. Kalau anda memaksakan mencampur tanpa mengganti spare part dan oli kompresor maka dipastikan kompresor macet / rusak serta sering freon habis karena bocor. Oli kompresor R - 12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7 sedangkan Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9.

Berikut hal - hal yang perlu dilakukan untuk pindah dari R - 12 ke R 134a
Sparepart yang perlu diganti agar sistem R - 12 bisa diganti R134a yaitu : ( http://saft7.com/index.php?p=167 )
Seal / Penyekat/ O-Ring
Pada sistem AC R12, digunakan NBR(Nitrile Butadiene Rubber) sebagai bahan dasar penyekat/seal termasuk O-Ring, Lip-Seal pada kompresor dan selang-selangnya.
Sialnya, NBR ini larut dengan freon R134a karena akan mengembang dan membusa!
Sistem R134a menggunakan RBR (Rubber in Behalf of R134a), jadi bisa dibilang karet sealer khusus R134a.
Secara fisik O-Ring untuk R134a lebih tebal (gemuk) ketimbang R12.
Hose / Selang Tekanan Tinggi dan Rendah
Sampai saat ini selang tekanan tinggi dan rendah menggunakan NBR. Artinya jika tetap digunakan untuk sistem R134a akan menyebabkan freon bocor!
Jadi.. selang harus disesuaikan dengan sistem R134a.
Dryer-Receiver
Sampai sekarang isi dryer-receiver menggunakan Silica-Gel untuk menghilangkan uap air, sehingga untuk R134a dibutuhkan lebih banyak Silica-Gel. Untuk memisahkan air pada R134a digunakan Zeolite untuk menggantikan Silica-Gel.
Sistem Sambungan Pipa/Selang
Sistem penyekatan pada sambungan selang/pipa pun berbeda antara sistem R12 dengan R134a.
Hingga perubahan pada katup/socket pengisian freon pun berubah.
Magnetic Clutch
Tekanan pada suhu tinggi R134a lebih tinggi dari R12, sehingga kompresor butuh tenaga lebih besar untuk mengkompresi freon. Jelas akhirnya butuh model Magnetic Clutch yang berdaya kerja lebih baik dan kuat, selain itu rotor dan bearing pun dibuat spek yang lebih baik dari sistem sebelumnya.
Kalau magnetic clutch tidak disesuaikan… jelas sistem tidak akan bekerja dengan baik.
Condenser
Pada sistem R134a, tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar ketimbang R12, sehingga terlihat perubahan bentuk pada fin yang dibuat lebih rapat dengan tube yang lebih tipis/ramping agar dapat melepas radiasi panas lebih baik.
Pressure Switch
Dari hal-hal di atas sudah terlihat bahwa tekanan dalam sistem R134a lebih besar dari R12, tentunya Pressure Switch yang dipakai untuk ON/OFF kompresor perlu berubah juga

SISTEM REFRIGERASI


Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup
manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari
perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi.
Apalikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak
digunakan adalah untuk pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya
lemasi es gambar 1 freezer, cold strorage, air conditioner/AC Window, AC split
gambar 2 dan AC mobil. Dengan perkembangan teknologi saat ini, refrigeran
(bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, disamping
aspek teknis lainnya yang diperlukan.
Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan
kekurangan masing- masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam
memilih refrigeran yang paling aman berdasarkan kepenitngan saat ini dan
masa yang akan datang. Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan
dan TXVrampilan dari para teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut,
baik dalam hal mekanisme kerja sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja
dalam pemakaiannya.


1.1. Siklus Refregerasi
Prinsip terjadinya suatu pendinginan di dalam sistem refrigerasi adalah
penyerapan kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigeran.
Karena kalor yang berada disekeliling refrigeran diserap, akibatnya
refregeran akan menguap, sehingga temperatur di sekitar refrigeran akan
bertambah dingin. Hal ini dapat tejadi mengingat penguapan memelrukan kalor.
Di dalam suatu alat pendingin (misal lemari es) kalor ditesarap di“ evaporator”
dan dibuang ke “kondensor”
Perhatikan skema dengan lemari es yang sederhana gambar 3.
Uap refrigeran yang berasal dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah masuk ke kompresor melalui saluran hisap. Di kompresor, uap refrigeran tersebut dimampatkan, sehingga TXVika ke luar dari kompresor, uap refrigeran akan bertekanan dan bersuhu tinggi, jauh lebih tiggi dibanding temperatur udara sekitar. Kemudian uap menunjuk ke kondensor melalui saluran tekan. Di kondensor, uap tersebut akan melepaskan kalor, sehingga akan berubah fasa dari uap menjadi cair (terkondensasi) dan selanjutnya cairan tersebut terkumpul di penampungan cairan refrigeran. Cairan refrigeran yang bertekanan tinggi mengalir dari penampung refrigean ke aktup ekspansi. Keluar dari katup ekspansi tekanan menjadi sangat berkurang dan akibatnya cairan refrigeran bersuhu sangat rendah. Pada saat itulah cairan tersebut mulai menguap yaitu di evaporator, dengan menyeap kalor dari sekitarnya hingga cairan refrigeran habis menguap. Akibatnya evaporator menjadi dingin. Bagian inilah yang dimanfaatkan untuk mengawetkan bahan makanan atau untuk mendinginkan ruangan. Kemudian uap rifregean akan dihisap oleh kompresor dan demikian seterusnya proses-proses tersebut berulang kembali.
Gambar 3. Diagram lemari Es

1.2. Komponen Sistem Refrigerasi
1.2.1. Kompresor
Fungsi dan cara kerja kompresor torak
Kompresor gambar 4 merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang sama komrpesor menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
Kebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai saat ini adalah dari jenis torak. TXVika torak bergerak turun dalam silinder, katup hisap teruka dan uap refrigeran masuk dari saluran hisap ke dalam silinder. Pada saat torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup hisap menutup, sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga uap refrigean akan ke luar dari silinder melalui saluran tekan menuju ke kondensor.
Kebocoran katup kompresor dan terbakarnya motor kompresor.
Beberapa masalah pada kompresor adalah bocornya katup terkabarnya motor kompresor. Jika katup tekan bocor TXVika torak menghisap uap dari saluran hisap, sebagian uap yang masih tertinggal disaluran tekan akan terhisap kembali ke dalam silinder, sehingga mengakibatkan efisiensinya berkurang. Hal yang sama juga dapat terjadi bila katup hisap bocor TXVika torak menekan uap ke saluran tekan, sebagian uap di alam silinder akan tertekan kembali ke saluran hisap.
Untuk mencegah kebocoran torak terhadap dinding silinder, biasanya dipasang cincin torak. Jika cincin ini aus atau pecah, refrigeran dapat bocor sehingga “tekanan tekan” akan lebih rendah dan menyebabkan kekurangan efisiensi. Jika motor kompresor terbakar, terutama untuk jenis hermetik dan semi hermetik, dan jika rifrigeran yang dipakai adalah CFC dan HCFC, maka akan timbul asam yang bersifat korosif.
Pengecekan kompresor.
Beberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui jika ada kebocoran yang nyata dalam kompresor. Pertama jika saluran hisap disumbat, maka saluran hisap kompresor akan vakum/hampa udara. Jika katup hisap atau katup tekan atau torak bocor, refrigeran yang akan dipompa oleh kompresor tak akan sebesar yang dikehendaki. Tes kebocoran yang lain diperlihatkan jika kompresor dapat mempertahankan vakum yang dapat dicapai.
Jika kompresor dimatikan, tekanan hisap diamati apakah turun dengan nyata. Jika katup hisap atau katup tekan torak bocor, tekanan bisap akan turun. Tes yang sama dapat dilakukan dengan mengamati “tekanan tekan”. Jika saluran tekan disumbat, kompresor akan mempertahankan tekanan tersebut. Jika katup tekan bocor tekanan tekan akan turun.


1.2.2. Kondensor
Kondensor gambar 5 juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja
Jelas kiranya , bahwa fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran gas menjadi cair dengan jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium pendingin/condensing.
Gas dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh pengembunan (condensing saturation temperature) lebih tinggi dari temperatur medium pengemburan (condensing medium temperature). Akibatnya kalor dari uap bertekanan tinggi akan mengalir ker medium pengembunan, sehingga uap refrigean akan terkondensasi.


1.2.3. Katup Ekspansi
Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran cair tersebut mausk ke katup ekspansi yang mengontrol jumlah refregean yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi, tiga diantaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.
a. Pipa Kapiler (capillary tube)
Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. Gambar 6.
Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Pipa kapiler diantara kondensor dan evaporator
Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap. Selanjutnya berlangsung proses penguapan yang sesungguhnya di evaporator. Jika refrigeran mengandung uap air, maka uap air akan membeku dan menyumbat pipa kapiler. Agar kotoran tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran masuk pipa kapiler dipasang saringan yang disebut strainer.
Ukuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian rupa, sehingga refrigeran cair harus menguap pada akhir evaporator. Jumlah refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan sejauh mana refrigeran di dalam evaporator berhenti menguap, sehingga pengisian refrigeran harus cukup agar dapat menguap sampai ujung evaporator. Bila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada sebagian evaporator. Bila pengisian berlebih, maka ada kemungkinan refrigeran cair akan masuk ke kompresor yang akan mengakibatkan rusaknya kompresor. Jadi sistem pipa kapiler mensyaratkan suatu pengisian jumlah refrigeran yang tepat.


b. Katup Ekspansi Otomatis (Automatic Expansion Valve “AXV”)
Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban tetap (konstan) seperti pada lemari es atau freezer, tetapi dalam beberapa keadaan, untuk beban yang berubah- ubah dengan cepat harus digunakan katup ekspansi jenis lainnya.
Beberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain adalah katup ekspansi otomatis (AXV) yang menjaga agar tekanan hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan. Gambar 7.
Bila beban evaporator bertambah maka temperatur evaporator menjadi naik karena banyak cairan refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik pula.
Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran refrigeran yang masuk ke evaporator menjadi berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator akan berkurang dan “bellow” akan tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan refrigeran akan masuk ke evaporator lebih banyak. Demikian seterusnya.
Gambar 7. Automatic Expansion Valve
c. Katup Ekspansi Termostatik (Thermostatic Expansion Valve “TXV”)
Jika AXV bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di evaporator, maka katup ekspansi termostatik (TXV) adalah satu katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator. Lihat gambar 8.
Cara kerja TXV adalah sebagai berikut :
Jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan lebih banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut dievaporator akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan tabung sensor suhu
(sensing bulb) dari TXV tersebut. Peningkatan suhu dari evaporator akan menyebabkan uap atau cairan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap (terjadi pemuaian) sehingga tekanannya meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan diafragma ke bawah dan membuka katup lebih lebar. Hal ini menyebabkan cairan refrigeran yang berasal dari kondensor akan lebih banyak masuk ke evaporator. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator di jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.


1.2.4. Evaporator
Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten).
Panas yang dipindahkan berupa :
1. Panas sensibel (perubahan tempertaur)
Temperatur refrigeran yang memasuki evaporator dari katup ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan (evaporator saturation temparature). Setelah terjadi penguapan, temperatur uap yang meninggalkan evaporator harus pupa dinaikkan untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut (super-heated vapor)
2. Panas laten (perubahan wujud)
Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. Untuk terjadinya perubahan wujud, diperlukan panas laten. Dalam hal ini perubahan wujud tersebut adalah dari cair menjadi uap atau mengupa (evaporasi). Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya.
Adanya proses perpindahan panas pada evaporator dapat menyebabkan perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Kapasitas evaporator adalah kemampuan evaporator untuk menyerap panas dalam periode waktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan temperatur evaporator (evaporator temperature difference).
Perbedaan tempertur evaporator adalah perbedaan antara temperatur jenus evaporator (evaporator saturation temperature) dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan. Kemampuan memindahkan panas dan konstruksi evaporator (ketebalan, panjang dan sirip) akan sangat mempengaruhi kapaistas

Lembar Kerja 1
Persiapan
a. Alat
- Satu buah trainer refrigerasi.
Langkah kerja
1. Identifikasi komponen utama refrigerasi!
2. Tuliskan komponen utama refrigerasi beserta merek atau jenisnya!
3. Tuliskan fungsi dari setiap komponen!
4. Cek suhu di condenser dan evaporator!
5. Tuliskan suhu di condenser dan evaporator
Hasil kerja Nama Komponen Merek/Jenis Fungsi Suhu
Evaluasi Hari Tanggal Komentar Paraf