Jumat, 29 Maret 2013



Grounding system adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam bumi, salah satu kegunaannya untuk melepas muatan arus petir. Standart kelayakan grounding/pembumian harus bisa memiliki nilai Tahanan sebaran/Resistansi maksimal 5 Ohm (Bila di bawah 5 Ohm lebih baik). Material grounding dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut tembaga, semakin luas permukaan materialgrounding yang di tanam ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.

Untuk mencapai nilai grounding tersebut, tidak semua areal bisa terpenuhi, karena ada beberapa aspek yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Kadar air, bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran mudah didapatkan.
2. Mineral/Garamkandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan sebaran/resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
3. Derajat Keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
4. Tekstur tanahuntuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air dan mineral akan mudah hanyut.

Grounding system atau pembumian dapat di buat dengan 3 bentuk, diantaranya :
Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam/pasak biasanya di pasang tegak lurus masuk kedalam tanah
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil kurang baik, maka perlu di tambahkan material logam arus pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang logam/material minimal 2 Meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC. Penambahan batang logam/material dapat juga di tanam mendatar dengan kedalaman tertentu, bisa mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam. Kedua teknik ini bisa di terapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistansi kurang dari 5 Ohm setelah pengukuran dengan Earth Tester Ground
Yaitu dengan memasukan material grounding berupa lempengan tembaga yang diikat oleh kabel BC, serta dengan pergantian tanah galian di titik grounding tersebut.



Alat dan Material Bantu :
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui hasil dari resistansi atau tahanan grounding system pada sebuah instalasi penangkal petir yang telah terpasang. Alat ukur ini digital sehingga hasil yang di tunjukan memiliki tingkat akurasi cukup tinggi. Selain itu pihak Disnaker juga menggunakan alat ini untuk mengukur resistansi. Sehingga pengukuran oleh pihak kontraktor sama dengan hasil pengukuran pihak disnaker.

Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir dengan kabel grounding. Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam yang berfungsi sebagai konduktor, sehingga kualitas dan fungsi instalasi penangkal petir yang terpasang dapat terjamin.


Alat ini digunakan untuk menyambung kabel, dan biasanya kabel yang disambung pada instalasi penangkal petir Flash Vectron adalah kabel grounding sistem, karenakabel penyalur pada penangkal petir Flash Vectron tidak boleh terputus atau tidak boleh ada sambungan. Setelah kabel tersambung oleh alat ini tentunya harus diperkuat dengan isolasi sehingga daya rekat dan kualitas sambungannya dapat terjaga dengan baik. Penyambungan kabel instalasi penyalur petir konvensionalumumnya menggunakan alat ini, karena pada penangkal petir konvensional jalurkabel terbuka hanya di lindungi oleh conduite dari PVC.

Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan grounding penangkal petir, dengan cara memasang di bagian bawah Copper Rod atau Ground Rod yang akan di masukkan ke dalam tanah, sehingga Copper Rod atau Ground Rod tersebut ketika didorong kedalam tanah akan cepat masuk karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat ini juga dapat menghindari kerusakan Copper Rod ketika di pukul kedalam tanah

Alat ini dipasang dibagian atas Copper Rod atau Ground Rod dan berfungsi untuk menghindari kerusakan Copper Rod atau Ground Rod bagian atas yang akan di masukkan ke dalam tanah, karena disaat Copper Rod didorong ke dalam tanah dengan cara di pukul, alat pemukul tersebut tidak mengenai Copper Rod akan tetapi mengenai alat ini.



Dalam aplikasi grounding system atau pembumian, bentonit dipergunakan untuk membantu menurunkan nilai resistansi atau tahanan tanah. Bentonit digunakan saat pembuatan grounding jika sudah tidak ada cara lain untuk menurunkan nilai resistansi. Pada umumnya para kontraktor cenderung memiling menggunakan cara pararel grounding atau maksimum grounding untuk menurunkan resistansi.


Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen copper rod atau ground rod yang dimasukkan kedalam tanah sehingga copper rod atau ground rod yang masuk kedalam tanah akan lebih panjang, misalnya ketika kita akan membuat grounding penangkal petir sedalam 12 meter dengan menggunakan copper rod, maka alat ini sangat diperlukan karena copper rod yang umumnya ada dipasaran paling panjang hanya 4 meter.









sumber : http://www.solusipetir.com

Selasa, 05 Maret 2013


Cara Setting Standar Program PABX with Telephone

Artikel ini menjelaskan cara cepat untuk memprogram PABX Panasonic type TDA dengan menggunakan Digital Key Telephone.
Tapi cara ini tidak disarankan untuk melakukan setting program jika banyak fitur-fitur yang akan diprogram, karena pada mode pemprograman menggunakan Digital Key Telephone, banyak fitur atau setting yang tidak bisa di program menggunakan pesawat telephone, sebaiknya gunakan UPCMC atau software untuk memprogram PABX Panasonic type TDA.
Persiapan:
  • Reset PABX.
    Ini berguna biar semua nilai dari programnya kembali ke nilai standar atau default value.
  • Cara meresetnya:
    • Naikkan switch pada card MPR ke arah System Initialize.
    • Hidupkan PABX.
    • Setelah beberapa detik, turunkan switch ke arah Normal
    PABX siap untuk diprogram dengan default factory value, ini akan memudahkan kita untuk memulai program.
Memulai Program:
  • Pesawat telophone digital di colok di jack pertama / port pertama, pada TDA 100D, no extentionnya 101.
    Jika menggunakan Card Digital (DLC, DHLC, dll) selalu ada di posisi port pertama.
  • Masuk ke menu program:
    [Program] [*#1234]
    Kemudian masuk ke nomer kode program, pada telephone ini, untuk masuk ke dalam code program harus menekan tombol [Enter], sedang tombol [Sp-Phone] lebih banyak dipakai untuk menuju menu selanjutnya.Jika ada salah program, tidak perlu menekan tombol [Hold] untuk kembali ke menu asal, cukup tekan tombol [Cancel] maka sub menu program akan kembali ke direktory kode program yang sedang dipakai.Setting TRS level:
    [301] [Enter] masuk ke [Level No: isi 2] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 00] [Enter] dan [Sp-Phone] ini untuk pindah ke
    [Location No 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel] Sampai tampilan dilayar Level No. [Level No: isi 3] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 0] [Enter] [Location no 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 4] [Location No: isi 001] [isi dengan nial: 00] [Enter][Sp-Phone] [01][Enter]
    [Sp-Phone] [02] [Enter]
    [Sp-Phone] [03] [Enter]
    [Sp-Phone] [04] [Enter]
    [Sp-Phone] [05] [Enter]
    [Sp-Phone] [06] [Enter]
    [Sp-Phone] [07] [Enter]
    [Sp-Phone] [0809] [Enter]
    [Sp-Phone] [09] [Enter]
    [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 5] [Location no : 001] [isi dengan nilai: 1] [Enter]
    [Sp-Phone] [2] [Enter]
    [Sp-Phone] [3] [Enter]
    [Sp-Phone] [4] [Enter]
    [Sp-Phone] [5] [Enter]
    [Sp-Phone] [6] [Enter]
    [Sp-Phone] [7] [Enter]
    [Sp-Phone] [8] [Enter]
    [Sp-Phone] [9] [Enter]
    [Sp-Phone] [0] [Enter]
    Tekan tombol [Hold] untuk kembali kemenu system program.
  • Keterangan:
    Jika sudah selesai setting ini, maka akan terbentuk nilai standar
    COS 1 = Bebas Menelepon Keluar
    COS 2 = Bisa SLJJ, HandPhone, Lokal, tidak bisa SLI
    COS 3 = Hanya bisa Lokal
    COS 4 = Hanya bisa Handphone
    COS 5 = Hanya interkom, tidak bisa menelepon keluar.
Programming:
Untuk daftar lengkap code program bisa dilihat di Daftar kode program TDA
  • Setting Line / Trunk yang terpasang:
    Pada TDA, jumlah line yang bisa terpasang tergantug dari card, ada yang 8, 16, atau 24, tapi tidak semua line ini dipakai. Tergantung dari jumlah line yang kita dapat dari provider (nomer telkom, gsm, dan lain sebagainya).
    Jika line yang ada HANYA ada misal 4, maka sisanya (5-6-7-8) harus kita matikan atau Out Of Service, agar tidak terambil line yang kosong sewaktu mau menelepon keluar. Caranya:
    Masuk ke program
    [400] [Enter] [Slot No tempat Card CO terpasang] [Port No: Isi port yang tidak terpakai] pilih menggunakan tombol [Auto Ans] sampai tampilan dilayar [No Connect] [Enter]
    Tekan tombol [Sp-Phone] atau tombol [Panah Bawah] untuk pindah ke port selanjutnya.
    Ulangi sampai semua port yang tidak terpakai didiskonek dari pabx.
  • Setting Dering:
    Untuk setting dering ini,secara defaultnya meski tidak di program akan berdering di extension 101.
    Jika ingin mengubahnya maka bisa di program di [450]
    Formatnya: [450] [Enter] [Time No] [Slot No] [Port No] [Destination No] [Enter]
    Keterangan:
    [Time No] = 1/2/3/4
    1 untuk Day Mode, 2 untuk Lunch mode, 3 untuk Break Mode, 4 untuk Night Mode. Default setting mode tidak otomatis, hanya Day Mode.
    [Slot No] = 01 sampai 10
    Slot no ini, tergantung dimana card CO dipasang di PABX.
    [Port NO] = 01 sampai 16
    Port tempat terpasangnya line dari luar. Jika hanya ada 4 line dan dipasang berurutan, maka cukup program sampai port 4.
    [Destination No] = Nomer Extension / ICD / OGM / Group dll.
    Ini tujuan dering dari line di port yang terpasang. Jika hanya ada 1 operator, maka cukup masukkan no extension operator tersebut pada [Destination No].
  • Setting COS / restrict / pembatasan penelponan:
    Untuk setting pembatasan suatu extension bisa menelpon keluar, maka bisa di program di code program no [ 602].
    Formatnya:
    [602] [Enter] [No Extension yg akan dibatasi] [COS No] [Enter]
    Keterangan:
    [COS No] seperti keterangan diatas sebelumnya:
    Isi dari 1 sampai 5 sesuai dengan fasilitas yang diberikan pada extension tadi.
  • Setting Password:
    Jika ada beberapa pesawat yang dikunci akses untuk menelpon keluar, tapi bisa menggunakan password untuk melakukan penelponan keluar, maka bisa di program di 2 tempat, yaitu code no [120] dan code [122]
    Formatnya:
    [120] [Enter] [Location No] [Verified Code] [Enter]
    untuk program no:
    [122] [Enter] [Location No] [PIN] [Enter]
    Keterangan:
    [Location No] adalah tempat password tersebut di tempatkan, atau nomer urut password.
    Jika kita mau membuat misalnya passwordnya 123456, maka pada pemrograman harus di pecah jadi 2, misal 123 dan 456.
    [120][Enter][001][123][Enter]
    [122][Enter][001][456][Enter]
    Misal mau membuat password 567890:
    [120][Enter][002][567][Enter]
    [122][Enter][002][890][Enter]
Ini program sederhana dengan menggunakan pesawat telepon digital, untuk fitur standar yang sering dipakai.

Panasonic – PABX – TDA100-200 PT Program


 
Saat programing melalui komputer bermasalah PT Programing bisa dilakukan melalui komputer.
Level: [Advanced]
Date & Time [000]
System Speed Dialling Number [001]
System Speed Dialling Name [002]
Extension Number [003]
Extension Name [004]
Extension Personal Identification Number (PIN) [005]
Operator Assignment [006]
Console Paired Telephone [007]
Absent Message [008]
Charge Margin [010]
Charge Tax [011]
Charge Rate per Unit [012]
Flexible Numbering [100]
Time Service Switching Mode [101]
Time Service Starting Time [102]
Idle Line Access (Local Access) [103]
System Password for Administrator?for PT Programming [110]
System Password for User?for PT Programming [111]

Manager Password [112]
Verified Code [120]
Verified Code Name [121]
Verified Code Personal Identification Number (PIN) [122]
Verified Code COS Number [123]
Decimal Point Position for Currency [130]
Currency [131]
Main Processing (MPR) Software Version Reference [190]
Hold Recall Time [200]
Transfer Recall Time [201]
Intercept Time [203]
Hot Line Waiting Time [204]
Automatic Redial Repeat Times [205]
Automatic Redial Interval [206]
Door Open Duration Time [207]
Call Duration Count Starting Time for LCOT [208]
DISA Delayed Answer Time [209]
DISA Trunk-to-Trunk Call Prolong Time [210]
DISA Intercept Time [211]
TRS/Barring Override by System Speed Dialling [300]
TRS/Barring Denied Code [301]
TRS/Barring Exception Code [302]
Special Carrier Access Code [303]
Emergency Number [304]
ARS Mode [320]
ARS Leading Number [321]
ARS Routing Plan Table Number [322]
ARS Exception Number [325]
ARS Routing Plan Time Table [330]
ARS Routing Plan Table (1?16) [331?346]
ARS Carrier Name [350]
ARS Trunk Group for Carrier Access [351]
ARS Removed Number of Digits for Carrier Access [352]
ARS Carrier Access Code [353]
LCOT/BRI Trunk Connection [400]
LCOT/BRI Trunk Name [401]
LCOT/BRI Trunk Group Number [402]
LCOT/BRI Trunk Number Reference [409]
LCOT Dialling Mode [410]
LCOT Pulse Rate [411]
LCOT DTMF Minimum Duration [412]
LCOT CPC Signal Detection Time?Outgoing [413]
LCOT CPC Signal Detection Time?Incoming [414]
LCOT Reverse Circuit [415]
LCOT Pause Time [416]
LCOT Flash/Recall Time [417]
LCOT Disconnect Time [418]
BRI Network Type [420]
BRI DIL/DDI/MSN Selection [421]
BRI Subscriber Number [422]
BRI Layer 1 Active Mode [424]
BRI Layer 2 Active Mode [425]
BRI Configuration [426]
BRI TEI Mode [427]
DIL 1:1 Destination [450
DID Number [451]
DID Name [452]
DID Destination [453]
Trunk Group Intercept Destination [470]
Host PBX Access Code [471]
Extension-to-Trunk Call Duration [472]
Trunk-to-Trunk Call Duration [473]
DISA Silence Detection [475]
DISA Continuous Signal Detection [476]
DISA Cyclic Signal Detection [477]
Caller ID Signal Type [490]
Pay Tone Signal Type [491]
Trunk Group Number [500]
TRS/Barring Level [501]
Trunk Call Duration Limitation [502]
Call Transfer to Trunk [503]
Call Forwarding to Trunk [504]
Executive Busy Override [505]
Executive Busy Override Deny [506]
DND Override [507]
Account Code Mode [508]
TRS/Barring Level for System Speed Dialling [509]
TRS/Barring Level for Extension Lock [510]
Manager Assignment [511]
Permission for Door Open Access [512]
Time Service Manual Switching [514]
Wireless XDP Parallel Mode for Paired Telephone [515]
Programming Mode Limitation [516]
EXtra Device Port (XDP) Mode [600]
Terminal Device Assignment [601]
Class of Service [602]
User Group [603]
Extension Intercept Destination [604]
Call Forwarding?No Answer Time [605]
CLIP/COLP Number [606]
Incoming Call Distribution Group Member [620]
Incoming Call Distribution Group Delayed Ringing [621]
Incoming Call Distribution Group Floating Extension Number [622]
Incoming Call Distribution Group Name [623
Incoming Call Distribution Group Distribution Method [62
Destination for Overflow Time Expiration [625]
Overflow Time [626]
Destination When All Busy [627]
Queuing Call Capacity [628]
Queuing Hurry-up Level [629]
Queuing Time Table [630]
Sequences in Queuing Time Table [631]
Maximum Number of Agents [632]
User Groups of a Paging Group [640]
External Pagers of a Paging Group [641]
User Groups of a Pickup Group [650]
VM Group Floating Extension Number [660]
Idle Extension Hunting Type [680]
Idle Extension Hunting Group Member [681]
PS Registration [690]
PS Termination [691]
Personal Identification Number (PIN) for PS Registration [692]
External Pager Floating Extension Number [700]
Music Source Selection for BGM2 [710]
Music on Hold [711]
Music for Transfer [712]
Doorphone Call Destination [720]
Doorphone Number Reference [729]
Outgoing Message (OGM) Floating Extension Number [730]
Outgoing Message (OGM) Name [731]
DISA Security Mode [732]
RS-232C Parameter?New Line Code [800]
RS-232C Parameter?Baud Rate [800]
RS-232C Parameter?Word Length [800]
RS-232C Parameter?Parity Bit [800]
RS-232C Parameter?Stop Bit Length [800]
External Modem Control [801]
SMDR Page Length [802]
SMDR Skip Perforation [803]
SMDR Outgoing Call Printing [804]
SMDR Incoming Call Printing [805]
Remote Programming [810]
Modem Floating Extension Number [811]
ISDN Remote Floating Extension Number [812]
Slot Card Type Reference [900]
Slot Card Deletion [901]
Slot Card Reset [902]
OPB3 Option Card Type Reference [910]
OPB3 Option Card Deletion [911]

sumber : http://gispa-elektronikatelekomunikasi.blogspot.com

Minggu, 03 Maret 2013


5 Penyebab Mengapa Accu Genset Meledak

Accu meledak
Pernakah Anda menjumpai kasus accu genset meledak saat genset start? Jika belum pernah, Anda perlu waspada karena kejadian accu genset meledak itu seringkali terjadi. Setidaknya, saya sendiri pernah menjumpai tiga kali kejadian ada accu genset meledak di tempat kerja saya. Dan kejadian ini tentu cukup mengejutkan karena efek ledakannya sungguh hebat. Tabung accu bisa sampai hancur berkeping-keping, air accu bisa sampai menyembur semburat kemana-mana.

Bagi Anda yang belum pernah mengalami kejadian accu genset meledak, di bawah ini saya paparkan kepada Anda beberapa tindakan preventive sekaligus penyebab mengapa accu genset bisa sampai meledak saat distart.

Beberapa penyebabnya kurang lebih adalah karena faktor atau beberapa kondisi sebagai berikut:

1. Connector

Connector cable pada accu kurang kencang atau longgar sehingga pada saat start, dinamo starter menarik arus yang sangat besar. Karena arus yang mengalir kelewat besar sehingga bisa menyebabkan ledakan. Awal ledakan terjadi dari atas connector kemudian merembet dan berefek ke bawah tangki/bak cairan accu. Tindakan pencegahannya, selalu periksa kekencangan sambungan pada connectornya. Kencangkan mur-bautnya bila sudah mengendor.

2. Dinamo

Dinamo starter genset ada masalah seperti terjadi short circuit di belitan stator atau rotornya yang sangat berat diputar sehingga menarik arus sangat besar dan berefek ke accu sampai meledak. Silahkan amati suara genset Anda saat distart. Jika ada suara seperti "Ngek-ngek" atau genset seperti susah atau tidak mau hidup, itu pertanda salah satu penyebabnya bisa karena dinamo sarter genset Anda ada masalah.

3. Maintenance

Accu tidak dimaintenance dengan baik dan rutin. Contoh, seperti air accunya kurang, sudah ada tanda-tanda bak air accunya membengkak karena sering tidak dikontrol airnya. Maka selalu lakukan kontrol terhadap permukaan air accu. Tambahi airnya dengan air accu (air suling, bukan air zuur) bila permukaannya mulai berkurang.

4. ACCU

Kualitas Accu yang jelek. Sel-sel accu yang jelek juga bisa mengakibatkan short circuit di dalam accu sehingga accu meledak saat genset distart. Maka gantilah accu setelah umurnya lebih dari 2 tahun

5. Charger

Over heating atau panas berlebih di sel-sel Accu akibat karena charger yang bermasalah juga bisa membuat Accu panas dan meledak. Maka matikan panel charger accu pada malam hari saat gedung tutup dan baru nyalakan esok pagi harinya, kecuali kalau gedung beroperasional selama 24 jam.

Kesimpulannya, bahwa ledakan itu terjadi karena panas yang terjadi tiba-tiba disebabkan aliran listrik yang sangat besar dari accu masuk belitan dinamo kemudian kembali ke accu lagi. Demikian info dari saya. Semoga tips ini bermanfaat.


sumber: http://www.diptara.com/2010/12/5-penyebab-mengapa-accu-genset-meledak.html#ixzz2MPhJXVgw

5 Pemahaman Watt Yang Keliru

WattWatt, yang ternyata sudah dipakai semua orang di seluruh dunia selama lebih dari seabad adalah satuan untuk daya, bukan satuan untuk energi. Tapi pertanyaan saya, mengapa untuk menghitung pemakaian energi listrik kita menggunakan satuan watt? Yaitu dengan mengalikan satuan daya (watt) dikalikan dengan satuan waktu (hour) lama peralatan beroperasi sehingga muncul satuan KWH (kilo watt hour).
Mengapa bukan satuan Joule, satuan untuk energi? Padahal Joule sudah diakui sebagai satuan standar untuk pengukuran energi dalam sistem metrik. Joule sudah luas dipakai di seluruh dunia dalam dunia kelistrikan, mungkin Anda belum pernah mendengarnya, karena selama ini Joule ditutupi oleh Watt. Demikian sebuah pernyataan yang pernah saya baca di sebuah website dan juga pernah ditulis dalam koran harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta tanggal 2 Oktober 2009 lalu.

Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah posting tentang watt ini dalam blog ini. Baca Satuan Watt Membohongi Publik. Dan berikut ini akan saya perjelas kembali tentang satuan watt tersebut sehubungan dengan adanya beberapa fakta pemahaman yang keliru mengenai satuan watt sebagai berikut:

1. Semua peralatan yang menggunakan listrik sebagai sumber dayanya selalu mencantumkan watt sebagai patokan konsumsi energinya. Sementara berbicara sumber daya listrik, orang di lapangan --termasuk orang-orang engineering di dalamnya-- banyak menyebutnya dalam satuan VA atau KVA, bukan watt. Sementara hanya sedikit orang awan yang mengerti bahwa satuan energi sebenarnya adalah Joule, bukan watt. Meskipun sebenarnya satuan watt sendiri bisa didefinisikan sebagai Joule per detik.

2. Orang sering menyebut salah sumber daya listrik rumah misalnya dengan satuan watt, padahal yang lebih tepat adalah VA, atau KVA untuk satuan yang lebih besar, baik sumber daya yang dihasilkan oleh sumber daya portable semacam generator set (genset) maupun sumber daya listrik dari PLN. Karena konversi VA menjadi Watt ada faktor Cos Phi yang menjadi variable pengalinya disana, sehingga 1 VA tidak sama atau ekivalen dengan 1 watt, tapi mendekati 1 watt karena bilangan Cos Phi tidak pernah muncul angka 1 tetapi 0,.. (nol koma sekian-sekian). Contoh sebuah rumah dengan sambungan R1 daya 450 VA tidak sama dengan 450 watt. dan secara praktek daya maksimum yang bisa dipakai rumah tersebut adalah sebesar 440 VA dengan catatan tegangan listrik atau voltase dari PLN tidak drop dari 220 V.

3. Satuan watt acapkali dianggap selalu punya konversi yang berbanding lurus dengan satuan daya atau tenaga lainnya seperti PK (power horse) misalnya, padahal adakalanya sebuah peralatan listrik dengan satuan PK yang sama tapi ada yang wattnya bisa lebih rendah. Contoh AC jenis inverter kapasitas ½ PK kalau menganut teori konversi 1 PK = 746 W seharusnya AC kapasitas ½ PK ekivalen dengan daya 350 watt tapi prakteknya AC jenis inverter ½ PK hanya mengkonsumsi daya (watt) lebih rendah, yaitu hanya 320 watt. Sebaliknya, ada AC merk Cina, maaf saya sebut saja merknya TCL. AC ini mematok konsumsi energinya sebesar 790 Watt untuk kapasitas AC-nya yang 1 PK.

4. Rata-rata orang awan menyakini bahwa semakin tinggi watt sebuah peralatan maka akan semakin boros konsumsi energi listriknya. Betul, tapi ternyata tidak selalu seperti itu. Contoh pada kulkas dengan kapasitas daya 70 watt ternyata kompresornya butuh bekerja sebanyak 3.000 detik per jam. Artinya, kompresor hanya bisa istirahat selama 600 detik per jam. Sementara kulkas dengan daya 100 watt kompresornya hanya butuh bekerja sebanyak 1.000 detik per jam. Artinya, kompresornya bisa beristirahat lebih lama selama 2.600 detik per jam. Nah, silahkan dihitung sendiri hasil perkaliannya kulkas 70 watt akan lebih tinggi, yaitu ketemu: 0.07 KW X 3000/3600 jam = 0.059 KWH per jamnya, sementara yang 100 watt kalau dihitung: 0.1 KW X 1000/3600 jam = 0.027 KWH per jam dalam mengahabiskan energi listriknya. Dari sini kesimpulannya tidak selalu peralatan yang wattnya tinggi selalu lebih boros energi dan kurang efisien dibanding yang wattnya lebih rendah tetapi terkadang malah sebaliknya.

5. Ada juga yang beranggapan sebuah bola lampu akan semakin terang jika wattnya semakin tinggi padahal ini anggapan yang tidak selalu benar karena prakteknya tidak selalu seperti itu. Yang benar adalah lampu dengan ratio lumen per wattnya lebih tinggi akan mempunyai daya pancar atau kekuatan cahaya (lux) lebih tinggi. Artinya, semakin tinggi rasionya berarti semakin terang dan efisien lampunya. Dan lampu seperti ini banyak ditemui dalam lampu hemat energi jenis PLS, PLC, TL dan Metal halide. Contoh, lampu pijar 25 watt secara konsumsi energi lebih tinggi dari lampu jenis PLC 11 watt, tapi secara kekuatan cahaya (lux) lampu pijar 25 watt lebih rendah dari lampu PLC 11 watt.

Kesimpulannya, mindset yang memandang watt saja sebagai satu-satunya alat ukur yang menentukan sebuah peralatan listrik itu dikatakan hemat atau tidak perlu dirubah dengan membuat ratio perbandingan dari output capacity dibanding input power consumption-nya. Semakin tinggi rasionya berarti sebuah peralatan akan semakin efisien dan hemat energinya.

Demikian kurang lebihnya beberapa pemahaman tentang satuan watt yang keliru di masyarakat awan. Semoga info ini bermanfaat, terima kasih.


sumber: http://www.diptara.com/2009/12/5-pemahaman-watt-yang-keliru.html#ixzz2MPg4rd13

Jumat, 01 Maret 2013


Belajar service mesin pendingin

Prinsip kerja Mesin Pendingin. Pada dasarnya tiap-tiap mesin pendingin terdiri atas :
1. Motor penggerak.
2. Kompresor.
3. Kondensor.
4. Saringan atau filter drier.
5. Pipa kapiler atau katup ekspansi.
6. Pipa penguapan (Evaporator).
7. Refrigerant.
Untuk beberapa harga dari komponen atau alat-alat pendingin yang anda butuhkan bisa anda cek di sebelah kanan atau silahkan hubungi kami. Via SMS , Telp, Email atau mengisi kotak komentar di bawah. 
A. FUNGSI DARI KOMPRESOR UNIT.
Kompresor unit terdiri dari motor penggerak dan kompresor. Kompresor bertugas untuk menghisap dan menekan freon sehingga freon beredar dalam unit mesin Pendingin. Sedangkan motor penggerak bertugas memutarkan kompresor tersebut. Jika motor penggerak berputar maka akan memutarkan kompresornya. Dengan berputarnya kompresor maka refrigerant (yang dalam ujud gas) akan naik suhu maupun tekanannya. Hal ini disebabkan molekul-molekul dari refrigerant bergerak lebih cepat dan saling bertabrakan akibat adanya kompresi.
B. FUNGSI DARI KONDENSOR UNIT.
Temperatur dari gas refrigerant akan merambat pada pipa-pipa kondensor dan media pendinginan. Pada bagian kondensor ini diusahakan adanya media pendinginan yang baik yaitu pemakaian Ekstra Fan yang baik. Dikarenakan dengan adanya media pendinginan yang baik pada bagian kondensor ini akan membantu memperlancar terjadinya proses kondensasi atau dalam arti uap panas dari freon berubah menjadi cairan atau mengembun.
Penempatan kondensor harus pada tempat yang cukup luas agar supaya aliran udara tidak terhalang. Dan motor fan atau ekstra fan pada kondensor berfungsi untuk memperlancar alairan udara di sekitar unit Kondensor tersebut.
Selain sistem pendingin yang menggunakan ekstra fan ada juga sistem pendingin kondensor yang menggunakan  Pendingin air (Water cooled), Kondensor direndam dalam air pada sebuah tabung dan airnya diedarkan dengan pompa.
Temperatur dan tekanan gas freon akan naik terus sampai keseimbangan di capai. Setelah terjadi proses kondensasi atau pengembunan dari gas freon, Sebagian cairan di simpan dalam receiver, dan sebagian cairan refrigerant mengalir menerusi saluran cairan tekanan tinggi menuju refrigerant control setelah melewati drier strainer (saringan). Tidak semua mesin pendingin di lengkapi dengan receiver / reservoir.
C. FUNGSI DARI SARINGAN ATAU DRIER.
Biasanya saringan didalamnya terdiri atas silica gel dan screen. Ada juga yang hanya Screen saja tanpa silica gel. Fungsi dari Silica gel adalah untuk menyerap kotoran dan Air. Seddangkan Screen yang terdiri dari kawat kasa yang halus gunanya untuk menyaring kotoran dalam sistem yaitu adanya potongan timah dan karat juga kotoran bekas pengelasan.
Pada kompresor Hermetis (motor dan kompresor menjadi 1 tempat), Apabila kotoran-kotoran akibat kawat yang terbakar tersebut melewati pipa kapiler atau keran ekspansi, akan menyebabkan saluran buntu. dan jika pipa kapiler atau keran ekspansi buntu maka tidak akan terjadi proses pendinginan.
Waktu menyambung saringan dengan pipa kapiler atau ekspansi, bagian saringan yang disambung dengan refrigerant control letaknya sebaiknya lebih rendah dibandingkan dengan bagian saringan yang disambung dengan kondensor agar hanya refrigerant cair saja  yang mengalir masuk ke pengontrol refrigerant.
D. PIPA KAPILER.
Fungsi dari pipa kapiler adalah sebagai pengontrol cairan refrigerant di sistem. untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir. Untuk diameter dan panjang dari pipa kapiler tergantung dari kapasitas mesin pendinginnya. Pada umumnya pengontrol refrigerant pada domestik refrigerator adalah pipa kapiler. Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start karena dengan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator cenderung sama. Hal ini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.
Selain pipa kapiler banyak pula ditemukan mesin pendingin yang menggunakan ekspansi. Ekspansi berfungsi sama dengan pipa kapiler yaitu menurunkan tekanan cairan refrigeran dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir dalam unit sistem pendingin.
Ada 3 macam jenis katup ekspansi :
1. Katup ekspansi otomatis
2. Katup ekspansi thermo Electris.
3. Katup Ekspansi Thermo Statis.
E. REFRIGERANT ATAU FREON.
Untuk terjadinya suatu proses pendinginan di sistem di perlukan suatu bahan yang mudah dirubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Karakteristik  thermodinamika refrigerant antara lain meliputi temperatur penguapan, tekanan penguapan, temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan. Untuk keperluan suatu jenis pendinginan diperlukan refrigerant dengan  karakteristik termodinamika yang tepat. Adapun syarat-syarat umum untuk refrigerant yaitu :
- Tidak beracun dan tidak berbau merangsang.
- Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, Pelumas dan sebagainya.
- Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin.
- Bila terjadi kebocoran mudah mencarinya.
- Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
- Mempunyai susunan kimia yang stabil, Tidak terurai setiap kali dimampatkan, diembunkan dan diuapkan.
- Pada perbedaan antara tekanan penguapan dan tekanan pengembunan (kondensasi) harus sekecil mungkin.
- Mempunyai panas laten penguapan yang besar agar panas yang diserap evaporator sebesar-besarnya
- Tidak merusak tubuh manusia.
- Konduktivitas thermal yang tinggi.
- Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar tahanan aliran refrigerant dalam pipa sekecil mungkin.
- Harga tidak mahal dan mudah diperoleh.
- Tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
F. FUNGSI START KAPASITOR.
Kapasitor juga disebut Condensor, Condensator, Capacitor. Nama lengkapnya Motor Start Electrolytic Capacitor.
Kapasitor adalah suatu alat listrik yang dapat menyimpan muatan listrik. terdiri dari 2 lapis logam tipis yang mempunyai pengantar listrik yang baik dan diantaranya diberi isolator atau dielektrik.
Motor start kapasitor mempunyai 2 satuan yaitu MFD dan V AC.
Microfarad (MFD = MF = uF) Menerangkan kapasitas listrik (electrical capacitance). Volt Alternating Current (V AC)  menerangkan untuk arus bolak-balik (AC) dan maksimum tegangan (Volt) yang dapat dipakai.
Start kapasitor biasanya mempunyai MFD yang besar dengan bentuk yang kecil. MFD dari kapasitor mempunyai toleransi 0 - 20 %. Umumnya pada start kapasitor disebutkan dua nilai MFD. yaitu nilai MFD yang terendah dan MFD yang tertinggi. Jika hanya disebutkan satu nilai MFD, itu adalah MFD yang terendah.
Start kapasitor direncanakan untuk dipakai dalam waktu yang singkat saja, paling lama 3 detik dan tidak berulang-ulang. Biasanya hanya diperlukan waktu satu detik untuk memutar motor listrik sampai mencapai putaran penuh. Jarang sekali motor listrik yang memerlukan waktu start lebih dari 3 detik. Kesalahan yang menyebabkan start kapasitor terus menerus dialiri arus listrik sampai beberapa menit dapat menyebabkan start kapasitor tersebut menjadi panas dan rusak.
G. FUNGSI MINYAKPELUMAS ATAU OLI PADA MESIN PENDINGIN.
Oli atau minyak pelumas dalam mesin pendingin merupakan bagian yang penting untuk melumasi dan melindungi bagian - bagian yang bergerak dari kompresor. Kompresor mesin pendingin harus terus menerus mendapat pelumasan. Jika cara pelumasannya kurang sempurna, Bagian - bagian yang bergerak dari kompresor akan cepat menjadi Aus dan Rusak.
Kegunaan minyak pelumas dalam mesin pendingin adalah :
- Mengurangi gesekan dari bagian-bagian yang bergerak.
- Mengurangi terjadinya panas pada Bus dan Bantalan.
- Membentuk lapisan penyekat (Sealing agent) antara torak dan dinding silinder.
- berfungsi membantu mendinginkan kumparan motor listrik di dalam kompresor hermetik.
Di dalam kompresor minyak pelumas selalu berhubungan, bahkan bercampur dengan bahan pendingin dan mengalir bersama-sama ke semua bagian dari sistem (kondensor, pipa kapiler, evaporator, akumulator dan saluran hisap), Pada bagian - bagian tersebut sebenarnya minyak pelumas tidak diperlukan, Bahkan hanya menimbulkan kerugian dan gangguan saja.
Minyak pelumas harus tetap stabil pada suhu dan tekanan yang tinggi dari kompresor,  juga harus tetap dapat memberikan pelumasan dan melindungi bagian-bagian yang bergerak agar tidak aus dan rusak. Pada suhu rendah minyak pelumas harus tidak menimbulkan kotoran atau endapan yang dapat menyebabkan pipa kapliler, keran ekspansi atau pipa -pipa pada evaporator menjadi buntu. Minyak pelumas yang ikut terbawa oleh bahan pendingin harus dapat dikembalikan  ke kompresor dengan perencanaan dari sistem, terutama evaporator yang baik.
Asal minyak pelumas terbagi dalam 3 golongan asalnya, Yaitu :
1. Hewan
2. Tumbuh-tumbuhan
3. Mineral
Minyak hewan dan minyak tumbuh-tumbuhan adalah minyak yang tetap (fixed oil), karena tidak dapat dimurnikan tanpa di uraikan. Minyak tersebut tidak stabil, mudah membentuk asam dan endapan, sehingga tidak dapat dipakai untuk mesin pendingin.
Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari minyak mineral, yang baik dari golongan napthene. Minyak mineral harus dibersihkan melalui proses penyulingan minyak, untuk diambil lilin, air, belerang dan lain-lain kotorannya. Umumnya minyak pelumas diberi bahan tambahan (additive) untuk menghindarkan terjadinya endapan dan busa. Minyak pelumas harus mempunyai pour point yang rendah, agar pada suhu rendah lilinnya tidak memisah lalu mambeku. Lilin yang membeku dapat membuat buntu alat pengatur bahan pendingin seperti pipa kapiler, keran ekspansi dan lain-lainnya.
ARTI DAN ISTILAH NAMA DALAM TEHNIK MESIN PENDINGIN
JUGA FUNGSI DARI KOMPONEN TERSEBUT.

Baiklah kita mengenal beberapa istilah arti dari beberapa nama dalam tehnik refrigerasi atau mesin pendingin pada umumnya.
1. ABSORPSI  atau Absorption adalah peyerapan. Sistem absorpsi untuk lemari es. Di evaporator terjadi penyerapan amonia oleh gas hidrogen. Di absorber terjadi penyerapan gas amonia oleh air dari campuran gas amonia dan gas hidrogen.
2. AKUMULATOR atau Accumulator. Adalah suatu tabung pengumpul bahan pendingin dari evaporator. Akumulator dapat memisahkan dan mengumpulkan bahan pendingin cair pada bagian bawah. Dari akumulator hanya bahan pendingin gas yang dapat mengalir melalui saluran hisap ke kompresor.
3. ALAMIAH atau Natural yaitu terjadi sewajarnya secara alam, tanpa diberi tambahan daya.
4. ALAT PENCARI KEBOCORAN atau Leak detektor adalah alat untuk mencari tempat kebocoran bahan pendingindari sistem. Yang hanya dapat untuk mencari kebocoran bahan pendingin golongan Fluorocarbon disebut Halide leak detector. Alat pencari kebocoran tersebut ada yang memakai cairan, nyala api ataupun elektronik. Jika tidak mempunyai alat yang khusus, Kita juga dapat memakai air sabun. Air sabun hanya dapat untuk mencari tempat kebocoran pada bagian yang tertentu saja yang mudah dilihat dan mudah diperiksa serta dapat dicapai oleh tangan kita saja.
5. BAHAN PENDINGIN atau Refrigerant atau freon adalah Zat yang mengalir di dalam sistem pendingin. Wujudnya mudah diubah dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Di Evaporator menguap sambil mengambil panas dari dalam lemari es dan di kondensor mengembun sambil mengeluarkan panasnya melalui udara yang mendinginkannya. Sifatnya aman dan tidak berbahaya. Macamnya banyak sekali dengan karakteristik yang berlainan. Pemakaiannya disesuaikan dengan macam kompresor dan suhu evaporator yang direncanakan.
6. BAHAN PENGERING atau Desiccant. Adalah bahan untuk mengeringkan uap air pada filter drier.
7. BEKU, CAIRAN PENCEGAH atau Anti freeze liquid adalah suatu cairan yang dimasukkan ke dalam sistem pendingin, dapat menurunkan titik beku air yang tertinggal di dalam sistem.
8. BELLOW adalah sebuah tabung yang bergelombang, apabila mendapat perubahan tekanan dapat bergerak, mengembang atau menyusut. Dipakai pada alat pengatur suhu (thermostat) da sebagai  sil penutup poros engkol (shaft seal)kompresor open unit.
9. BUNGA ES atau Frost adalah es halus atau lunak yang terjadi pada permukaan evaporator.
10. DAYA KUDA atau Horse Power atau disingkat DK atau TK (Tenaga Kuda). Dalam bahasa asing disebut HP (Horse Power), PK (Paarde Kracht), PS (Pferde Starke). 1 DK = 75 kg.m/s = 735,5 watt.
11. DEFROS TIMER adalah pengatur waktu mencairkan es di evaporator.
12. DIFERENSIAL atau Differential adalah perbedaan suhu atau tekanan antara Cut-Out dan Cut-in dari alat pengatur suhu dan tekanan.
13. EVAPORATOR/PENGUAP adalah suatu komponen lemari es tempat bahan pendingin cair menguap sambil mengambil panas dari sekitarnya.
14. EVAPORATOR BANJIR atau Flooded evaporator adalah evaporator yang selamanya mengandung bahan pendingin cair, dapat mempertahankan tinggi permukaan cairan di evaporator.
15. EVAPORATOR KERING atau dry type evaporator adalah evaporator terdiri dari pipa yang panjang. Bahan pendingin cair mengalir dari ujung masuk lalu menguap dan sebagai gas dengan suhu rendah dan tekanan rendah keluar dari evaporator. Bahan pendingin yang mengalir jumlahnya tertentu, maka hampir semuanya menguap di dalam evaporator tersebut. Hanya sedikit saja bahan pendingin cair yang tertinggal di dalam evaporator.
16. FREEZER adalah tempat membekukan makanan. Sebagian ruangan di dalam lemari es yang dipakai untuk membuat es batu dan membekukan makanan disebut freezer.
17. FREKUENSI atau Frequency adalah jumlah perubahan lengkap pada arus bolak balik yang terjadi dalam waktu satu detik. Satuannya dalam Hertz, Disingkat Hz.
18. HERMETIK adalah type kompresor dengan type tertutup rapat.
19. HYDROGEN adalah gas yang paling ringan, tanpa warna, rasa dan bau. Jika bercampur dengan oksigen dapat menjadi air.
20. HIGROSKOPIS adalah mempunyai sifat dapat menyerap air dari udara, Misalnya seperti minyak pelumas mesin pendingin.
21. KALORI adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air 1 derajat celcius. Gram kalori untuk 1 gram air dan kilo kalori untuk 1 kilo air. Dalam fisika kalori akan diganti dengan joule.
22. KAPASITOR atau Capacitor atau kondensator. Adalah suatu alat listrik yang dapat menyimpan dan memberikan tambahan arus listrik. Dihubungkan seri dengan kumparan pembantu, untuk membantu start motor listrik. Dengan start kapasitor tersebut, daya gerak putar mula motor listrik dapat bertambah sampai 40 %.
23. KARET PINTU DENGAN MAGNET atau Magnetic gasket adalah Suatu benda dibuat dari karet atau plastik. Bagian dalamnya diberi magnet batangan. Banyak dipakai pada pintu lemari es. Apabila pintu lemari es ditutup, magnetnya akan mendorong permukaan karet sampai melekat dengan permukaan kabinet lemari es di hadapannya. dapat membuat rapat dan sebagai penyekat ruang di dalam lemari es dengan udara luar.
24. KATUP/KLEP atau Valve plates adalah bagian dari kompresor yang dapat menutup dan membuka, tergantung dari perbedaan tekanan yang diterima. Hanya dapat mengalirkan bahan pendingin gas ke satu arah saja. Tiap kompresor mempunyai 2 buah katup: Katup tekanan dan katup hisap. Katup dibuat dari baja khusus (Swedish steel), Warnanya putih, dipoles dan pembuatannya harus presisi.
25. KELEMBABAN / HUMIDITY Adalah jumlah uap air yang ada di udara. Biasanya dinyatakan dalam persen.
26. KERAN/VALVE Adalah suatu alat dibuat dari kuningan atau besi. Bagian atas atau kepalanya dapat berputar, untuk menutup dan membuka lubang di dalamnya. Dapat menghentikan aliran bahan pendingin yang mengalir di dalam pipa atau di dekat kompresor. Tiap keran mempunyai tanda panah, memasanganya harus disesuaikan dengan arah aliran bahan pendingin.
27. KERAN EKSPANSI atau Expansion valve adalah suatu alat pengatur bahan pendingin pada sistem pendingin. Gunanya untuk mempertahankan perbedaan tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah dengan mengalirkan bahan pendingin kedalam evaporator sesuai dengan keperluannya.
28. KERAN EKSPANSI OTOMATIS Atau Automatic expansion valve adalah Alat pengatur bahan pendingin yang otomatis. Dapat mempertahankan tekanan di evaporator yang tetap besarnya. Bentuknya kecil, harganya murah, tetapi banyak kekurangannya. Banyak dipakai untuk room air conditioner dan sistem pendingin yang kecil.
29. KERAN EKSPANSI THERMOSTATIS atau Thermostatic expansion valve adalah alat pengatur bahan pendingin. Bekerja dipengaruhi oleh suhu dan tekanan di dalam evaporator. Dapat mempertahankan suhu penguapan dalam suatu perbandingan tertentu dengan suhu dari Bulb. Sekarang banyak sekali dipakai pada sistem pendingin yang besar maupun yang kecil.
30. KERAN PELAMPUNG SISI TEKANAN RENDAH atau Low side float valve adalah suatu alat pengatur bahan pendingin pada sisi tekanan rendah dari sistem. Dapat mempertahankan tinggi permukaan cairan pada evaporator. Jika cairan berkurang, pelampung akan turun.  Lubang keran terbuka dan cairan akan mengalir ke evaporator.
31. KERAN PELAMPUNG SISI TEKANAN TINGGI atau High side float valve adalah suatu alat pengatur bahan pendingin pada sisi tekanan tinggi dari sistem. Terdiri dari keran dengan pelampung yang mengapung di atas permukaan bahan pendingin cair di dalam tabung. Apabila permukaan cairan tinggi, pelampung aka terangkat dan keran akan terbuka. Cairan akan mengalir ke Evaporator.
32. KERAN SELENOIDE Atau Solenoid valve/Defrost valve adalah Keran yang membukan dan menutupnya dapat diatur oleh kumparan magnet di atasnya. Gunanya untuk mengatur arah aliran  gas panas dari kompresor ke kondensor dan pipa kapiler pada waktu mendinginkan evaporator, atau dari kompresor ke evaporator melalui saluran gas panas (hot gas line) pada waktu mencairkan es di evaporator.
33. KOMPRESOR atau Compressor adalah Bagian terpenting dari unit pendingin. Berfungsi menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan rendah lalu memampatkannya sehingga menjadi gas dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi.
34. KOMPRESOR HERMETIK adalah Kompresor dan motor listrik berada di dalam satu tabung yang tertutup rapat. Poros motor listrik dan poros kompresor menjadi satu, maka jumlah putarannya sama. Bentuknya kompak, kecil dan ringan. Sekarang hampir semua lemari es dan Room air conditioner memakai kompresor hermetik tersebut.
35. KOMPRESOR ROTARI adalah Kompresor tidak mempunyai torak, Tetapi mempunyai pisau dan roller yang tidak sepusat.
36. KOMPRESOR SEMI HERMETIK adalah Rumah motor listrik menjadi satu dengan dengan kompresor. Porosnya juga menjadi satu, maka jumlah putarannya sama. Beberapa bagian dari rumah kompresor diberi tutup dan dapat dibuka, seperti kedua ujung poros, tutup kepala silinder, bagian bawah kompresor. Apabila ada kerusakan pada bagian tersebut, dapat diperbaiki tanpa harus memotong rumahnya. Kompresor Semi Hermetik tidak memakai sil pada porosnya, Maka jarang terjadi kebocoran dn gangguan.
37. KOMPRESOR SENTRIFUGAL/PUSINGAN adalah kompresor yang memampatkan bahan pendingin gas dengan tenaga sentrifugal.
38. KONDENSASI/PENGEMBUNAN adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair pada titik embunnya, Sambil mengeluarkan kalor embun zat tersebut.
39. KONDENSOR adalah komponen unit pendingin untuk mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair. Bahan pendingin masuk dari bagian atas kondensor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Didinginkan oleh udara luar lalu mengembun, sambil memberikan kalor kepada udara yang mendinginkannya. Pada bagian bawah kondensor, Bahan pendingin harus sudah mengembun semuannya, lalu mengalir ke pengering.
40. KUMPARAN /LILITAN / GULUNGAN adalah kawat tembaga atau pipa tembaga yang digulungkan pada suatu benda.
41. KUMPARAN PEMBANTU atau starting/auxiliary/sub winding Adalah salah satu kumparan pada stator motor listrik split fase. Kawat tembaga penampangnya lebih kecil dan jumlah kumparannya lebih banyak, maka hambatannya besar. Gunanya hanya untuk membantu start dan menentukan arah putaran motor listrikl.
42. KUMPARAN UTAMA atau RUNNING/MAIN WINDING adalah Kumparan pada stator dari motor listrik split fase. Kawat tembaga penampangnya lebih besar, tetapi jumlah kumparannya sedikit. Maka hambatannya lebih dari pada kumparan pembantu.
43. MINYAK PELUMAS MESIN PENDINGIN adalah Minya pelumas untuk mesin pendingin harus mmpunyai sifat-sifat  yang khusus, pada suu rendah tidak membeku, dapat menghantarkan panas, mempunyai dielektrik yang besar ddan lain-lain. Diisikan kedalam kompresor untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak di dalam kompresor. Sifatnya higroskopis, maka menyimpannya harus pada tempat yang rapat udara.
44.  NEOPRENE adalah karet sintetis yang tahan terhadap hydrocarbon, minyak pelumas dan bahan pendingin di dalam sistem.
45. NITROGEN adalah suatu gas tanpa warna, rasa dan bau yang mengisi 80% dari udara.
46. OKSIGEN adalah Suatu tanpa warna, rasa dan bau yang mengisi 20% dari udara. sangat berguna untuk semua kehidupan.
47. PANAS LEWAT/LANJUT atau Superheat adalah gas dengan suhu yang melebihi titik didihnya pada tekanan yang sama.
48. PEMANAS LISTRIK atau Elektrik heater besarnya 2 sampai 30 watt. Ditempatkan pada bagian tertentu dari lemari es, untuk menghindarkan agar tidak terjadi kondensasi pada bagian tersebut. Pemanas listrik untuk mencairkan es di evaporator  lebih besar sampai 600 watt.
49. PEMISAH atau Separator adalah bagian dari sistem absorpsi yang dapat memisahkan gas Amonia dan uap air. Gas amonia karena lebih ringan pada bagian atas sedangkan uap air dan air pada bagian bawah.
50. PEMISAH MINYAK atau oil separator adalah suatu komponen instalasi pendingin, ditempatkan pada saluran tekan diantara kompresor dan kondensor. Gunanya untuk memisahkan minyak pelumas dari bahan pendingin gas. Minyak pelumas dikumpulkan pada bagian bawah, lalu dikembalikan kedalam kompresor lagi.
51. PENAMPUNG CAIRAN atau liquid receiver adlah tempat untuk menampung bahan pendingin cair dari kondensor. Dari penampung cairan hanya bahan pendingin cair yang dapat mengalir ke evaporator. Apabila sistem diisi bahan pendingin terlalu banyak, Bahan pendingin tersebut akan mengumpul didalam tabung penampung cairan. Kondensor lemari es yang terlalu panjang atau diisi bahan pendingin terlalu banyak, bagian bawah kondensor tersebut akan berfungsi sebagai penampung cairan.
52. PENDINGIN MINYAK atau oil cooler adalah untuk mendinginkan minyak pelumas didalam kompresor hermetik.
53. PENGAMAN MOTOR atau Overload motor protector adalah suatu alat listrik seperti sekering otomatis yang dapat memutuskan aliran listrik, apabila beban atau panasnya melewati batas yang telah ditentukan. Setelah suhunya menjadi dingin, kontaknya akan menutup kembali secara otomatis. Posisinya Ditempatkan di luar rumah kompresor hermetik, ada juga yang ditempatkan pada kumparan motor listrik.
54. PENGATUR SUHU atau Thermostat/temperature control/Cooling control adalah alat untuk mengatur suhu didalam lemari es, agar tetap berada dalam batas-batas suhu yang telah direncanakan. Mempunyai tombol yang dapat diputar untuk mendapatkan batas-batas suhu yang dikehendaki. Apabila suhu di dalam lemari es menjadi panas lagi, maka kontaknya akan menutup kembali otomatis.
55. PENGATUR WAKTU MENCAIRKAN ES atau Defrost timer adalah alat untuk mengatur jarak waktu mendinginkan evaporator selama 6 - 8 jam dan mencairkan es di evaporator selama 10 - 25 menit. Pada waktu defrost kontak listrik menghubungkan defrost heater atau keran selenoide. Selama terjadi defrost fan motor didalam lemari es tidak dapat bekerja, agar tidak meniupkan udara panas kepada makanan yang beku.
56. PENGERING atau drier adalah menghubungkan kondensor dengan pipa kapiler. Bentuknya silinder bulat dengan diameter dan panjang yang berbeda-beda tergantung dengan keperluannya. Didalamnya diisi dengan bahan pengering (dessicant) diantara 2 buah saringan. Selain dapat menyaring kotoran dapat juga menyerap air dan asam dari bahan pendingin yang mengalir melaluinya.
57. PENGERING, BAHANNYA atau Dessicant adalah bahan pengering untuk sistem pendingin yang padat, umumnya terdiri dari Silica gel, molecular sieve, activated alumina dan lain-lainnya. Dapat menyerap air dan asam dari bahan pendingin dan minyak pelumas kompresor yang mengalir melaluinya.
58. PENUKAR KALOR atau Heat exchanger adalah sebagian pipa kapiler yang dilekatkan pada saluran hisap dan disolder, disebut penukar kalor. Dapat terjadi perpindahan kalor dari 2 pipa yang berimpit dan mempunyai perbedaan suhu. Gas dingin dari saluran hisap dapat mendinginkan  cairan didalam pipa kapiler, dapat menaikkan efisiensi sistem pendingin.
59. PENUKAR KALOR CAIR atau Liquid heat exchanger adalah perpindahan kalor terjadi antara cairan dan cairan yang berimpit dan mempunyai perbedaan suhu.
60. PENUKAR KALOR GAS atau Gas heat exchanger adalah perpindahan kalor terjadi  antara gas dan gas yang berimpit dan mempunyai perbedaan suhu.
61. PIPA KAPILER atau capillary tube adalah pipa tembaga dengan lubang yang sangat kecil, menghubungkan kondensor dengan evaporator. Gunanya untuk menurunkan tekanan dan mengontrol jumlah bahan pendingin yang mengalir ke evaporator.
62. MANIFOLD  atau Analyzer adalah alat untuk memeriksa dan mengisi bahan pendingin kedalam sistem. Terdiri dari 2 buah keran yang disatukan, Mempunyai dua buah meter dan tiga buah slang isi. Meter ganda untuk mengukur sisi tekanan rendah warna biru. dan meter tekan untuk mengukur sisi tekanan tinggi dari sistem pendingin warna Merah.
63. REFRIGERASI atau Refrigeration adalah pendinginan atau proses pengambilan panas dari benda atau ruangan.
64. RELAY adalah suatu sakelar yang dapat bekerja otomatis berdasarkan magnet yang dibangkitkan, dapat menghubungkan dan melepas kontak listrik.
65. RELAY MAGNETIK atau current relay adalah suatu alat listrik, apabila lilitannya dialiri arus listrik yang kuat dapat menjadi magnet yang kuat, sehingga dapat mendorong intinya keatas. Setelah motor berputar penuh, arus yang mengalir berkurang, inti besi akan jatuh lagi karena beratnya sendiri. Banyak dipakai untuk menjalankan kompresor hermetik.
66. SAKELAR atau Switch adalah pemutus dan penghubung arus listrik ke lampu atau fan motor atau lain sebagainya.
67. SALURAN GAS PANAS atau Hot gas line adalah pipa yang menghubungkan kompresor dengan evaporator. Mengalirkan gas panas untuk mencairkan es di evaporator.
68. SALURAN HISAP atau Suction line adalah pipa yang menghubungkan evaporator dan kompresor, untuk mengalirkan gas dingin.
69. SALURAN TEKAN atau Discharge line adalah saluran tekan menghubungkan kompresor  dengan kondensor. Gas dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi mengalir didalamnya.
70. SEKERING atau Fuse adalah pengaman untuk melindungi motor listrik dan alat-alat listrik yang lain. Apabila terjadi arus listrik yang lebih besar, sekering akan putus.
71. TEKANAN HISAP RENDAH atau low back pressure (LBP) adalah kompresor dengan tekanan hisap rendah, suhu penguapan evaporator -10 derajat F (-23,3 derajat C). Dipakai untuk lemari es, freezer, ice maker.
72. TEKANAN HISAP SEDANG atau Medium back pressure (MBP) adalah kompresor dengan tekanan hisap sedang, suhu penguapan evaporator 20 derajat F (- 6,7 derajat C). Dipakai untuk water cooler, beverage cooler.
73. TEKANAN HISAP TINGGI atau High back pressure (HBP) adalah kompresor dengan tekanan hisap tinggi, suhu penguapan evaporator 45 derajat F (- 7,2 derajat C). Dipakai untuk air conditioning, dehumidifier.
74. TEKANAN RENDAH atau Low side pressure adalah bagian dari sistem yang tekanannya rendah seperti pada evaporator, akumulator, saluran hisap, dan rumah kompresor.
75. TEKANAN TINGGI atau High side pressure adalah bagian dari sistem yang tekanannya tinggi seperti pada saluran tekan, kondensor, dan pipa kapiler.
76. VAKUM atau vacuum adalah mengosongkan  atau menghampakan suatu ruangan sampai tekanannya kurang dari satu atmosfir, disebut vakum sebagian. Apabila tekanannya diturunkan sampai -1 atmosfir, disebut vakum mutlak.
77. VAKUM POMPA atau vacuum pump Adalah alat untuk membuat vakum sistem pendingin. Harus dapat membuat vakum sampai beberapa mikron, agar air dan udara didalam sistem dapat menguap dan dihisap ke luar. Pompa vakum yang khusus sangat mahal. Untuk membuat vakum sistem lemari es saja tidak perlu memakai pompa vakum yang besar, cukup dengan pompa vakum kapasitas 1/4 DK atau PK, kapasitas 1 CFM (28,3 Liter/menit).
Terima kasih dan semoga bermanfaat.

sumber :  http://airconditionersolution.blogspot.com