Jumat, 21 Desember 2012

Mengenal Sistem Alarm


Sekalipun istilah Alarm sifatnya umum, namun yang dimaksud di sini  adalah satu sistem elektronik untuk mencegah pencurian atau kebakaran.
Sistem Alarm terdiri atas beberapa bagian yang saling berinteraksi, yaitu:
1. Sensor atau Detector sebagai alat pendeteksi.
2. Control Panel sebagai pusat pengolahan data (layaknya CPU dalam komputer).
3. Keypad untuk mengoperasikan  dan melihat status sistem.
4. Sirene untuk membangkitkan bunyi alarm.
Jenis-jenis Sensor Alarm Pencurian (Burglary Alarm)
1. Magnetic Contact (MC)
Sensor ini sangat efektif  jika dipasang pada pintu dan jendela yang bisa dibuka. Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian Magnet yang dipasang di daun pintu (yang bergerak) dan bagianSwitch yang dipasang di kusen (diam). Jika pintu tertutup, maka keduanya akan berdekatan. Tetapi jika pintu dibuka sedikit saja, maka bagian magnet akan meninggalkan bagian switch, sehingga menyebabkan alarm.
MC bisa juga dipasang untuk melindungi:  kaca nako,  teralis, penutup lubang plafon,  bingkai lukisan di dinding, CPU di atas meja, pintu box panel meteran listrik, mesin ATM dan banyak lagi.
Beberapa bentuk  Magnetic Contact,  diantaranya:

Ditinjau dari pemasangannya dikenal jenis MC
Surface Mount :  bentuknya kotak, dipasang langsung di atas daun  pintu dan kusen, sehingga bentuknya terlihat jelas dari dalam.
Recess Mount : bentuknya bulat, ditanam di dalam daun pintu dan di dalam kusen, sehingga tidak terlihat.
Ditinjau dari material bahannya dikenal MC
Plastic :  untuk jenis pintu biasa yang terbuat dari kayu atau aluminium (tersedia dalam warna coklat, putih atau gading).
Metal :  untuk jenis pintu yang terbuat dari besi, seperti:  pintu garasi (henderson), pintu pagar, pintu emergency exit (heavy door), rolling door,  pintu gudang pabrik, mesin ATM dan sejenisnya.
Magnetic Contact merupakan sensor paling ekonomis, karena umur pakainya yang lama (5 – 10 tahun) dan efektivitasnyapun  sangat baik.
2. Passive Infra Red (PIR)
Sensor ini dapat mendeteksi gerakan orang dalam jarak jangkau 12 m  -  24 m.  Bekerjanya atas prinsip infra merah pasif yang elemen sensornya dapat “menangkap”  keberadaan temperatur tubuh manusia di dalam area proteksinya.
Ditinjau dari penempatannya dikenal:
Outdoor PIR, yaitu PIR yang khusus dipasang untuk area luar, seperti:  taman, selasar, carport, teras, dak jemur dan ruang terbuka lain yang semisalnya.  PIR jenis ini memiliki material tahan cuaca dan karakteristik kerjanya yang stabil.  Seperti diketahui kondisi di luar ruangan “lebih tidak bersahabat”  ketimbang di dalam. Oleh sebab itu materialnya harus tahan terhadap hujan dan panas selama bertahun-tahun. Demikian pula dengan rangkaian elektronik di dalamnya.
Indoor PIR, yaitu PIR  yang dipasang di dalam ruangan, seperti:  ruangan tamu, ruang kerja, ruang home theater, ruangan kantor, banking hall, museum purbakala, toko dan yang semisalnya.
Secara umum ukurannya lebih kecil dari PIR Outdoor dan materialnya biasa saja

sumber: http://cctvalarm.wordpress.com/2010/01/21/mengenal-sistem-alarm/

0 komentar:

Posting Komentar